Kamis, April 10, 2008

Puisi-Puisi

Sambut Aku Malam

Aku t'lah lelah

Tapi bukan kalah

Atau pun lengah

Belum juga patah

Kuserahkan diri pada penjara malam

Kembalilah mimpiku bebaskan aku

Bungai tidurku malam ini

Buai aku angin malam

Segarkan nafasku malam ini

Aku rebah

Tapi bukan patah

Atau pun lemah

Belum juga kalah

Sambut diriku penjara malam

Mimpi segarkan tubuhku yang lelah

Hubungkan aku pada daya ilahi

Pencipta semesta alam

Agar semangatku api

Ketika bangkit besok pagi

Perjalanan berat dan panjang

kan terasa ringan

Jika malam jadi gembala

Memimpin semut-semut waktu

sampai ke padang pagi yang tenang

30 April 2007



Kenangan Senyum Cinta

Bulan senyum padaku malam itu

Menghangatkan hatiku yang beku

pada sepinya kulkas waktu

merayapi hatiku yang kelabu

yang dijejali rindu

Senyummu adalah matahari

bergayut indah di langit hati

meraja sepanjang sepi

kan kukenang hingga mati

Senyummu adalah bahtera

melayari samudera hati

Tetap kokoh dihempas ombak dan badai

menantang bencana

yang tiba-tiba datang mendera

Senyummu adalah bunga

bersemi indah di taman hati

pembawa wangi pada bumi basi

tanda cinta suci sepanjang masa

Senyummu adalah senyum murni

terukir indah pada wajah kekasihku

Ketika kutempelkan kecup di keningmu

hingga senyum itu merekah cerah

memeluk hatiku yang mengembara

yang berkelana mencari cinta

ke ujung dunia

Dan takkan melepaskannya lagi

singgah ke lain hati

01 Mei '07



Bumiku Harapanku

Bumiku adalah tanah harapan

Walau hancur lebur oleh bencana

yang datang membahana

mematahkan tunasmu yang mulai bangun

dan hampir berbuah

ketika bertunas lagi dihempas gempa tak bertepi

melahirkan tsunami

yang menjaring beribu nyawa

dan membiarkannya membusuk di onggokan sampah

Orang-orang yang kami cinta dan mencinta kami

adalah mereka yang masih setia

pada matahari dan masih mencoba

menghirup udara namun sia-sia

Mereka t'lah pergi

meninggalkan duka yang terpahat

kuat di hati

Hampir saja menghayutkan asa

yang setitik sisa

Oh duka yang datang mendera

tanpa kata mula

Janganlah kembali mencabik luka abadi kami

Bumiku adalah tanah harapan

Tempatku berbenah dari hancur

Tempatku mencipta suka dari duka

Tempatku tertawa dari tangis

Tempatku menyemai benih-benih baru

harapan nenek moyang

pencipta negeri merdeka

tuk mencipta negeri makmur

dari padi yang tumbuh subur

mengisi lambung lumbung padi kami

yang kini kau parkirkan Garudamu disana

Bumiku adalah tanah harapan

yang kan kuperjuangkan

sepanjang hayat dan zaman

01 Mei '07



Sunyi

Aku senang menari dengan sunyi

tapi suara ribut anak-anak

cemarkan pagi murni

yang baru lahir dari mimpi

membuat tarianku goyah dan muak

Waktu emas

yang bisa kau timbun dengan belajar

kau biarkan lewat

dengan mulut ternganga

mengeluarkan kata yang yang tak kumengerti

Apa aku seorang alien

yang mencoba membedakan apa kata

atau yang mana batu bata?

Eh...

kau malah larut dalam tawa

Ketika kusuruh diam

Apa bahasaku alien?

Atau kau anak alien?

Yang baru diterbangkan

ke bumi sepagi ini

02-08-'07



Nafsu I

Nafsu adalah binatang liar

tak dapat makan anak diterkam

gelap mata lupakan kepala

nafsu yang kuasa kepala tunduk padanya

Kaki, tangan, cakar tergiring pula

Muka mengeras tembok

takut dan malu sirna pada ronanya

tunas sendiri dipetiknya

hati telah mati

Teman seranjang telah melayu

hangatnya membeku di keriput

wanginya disapu angin pagi

senyum dipoles cemberut

Alasan!

Binatang liar adalah nafsu serakah

makan dari piring si lemah

dan tak pernah puas

Binatang liar adalah kelamin di kepala

Bagai senjata terkokang ke segala penjuru

apa pun ditembusnya

Bagai lubang buaya ternganga

apa pun dilahapnya

Nafsu adalah binatang liar

mengendap di malam gelap

dengan mata bulat dan mulut ternganga

liurnya menganak sungai

menunggu di malam beku

hendak menerkam dan mencakar

mangsa yang tak mawas diri

dengan cakar kelaminnya membasah

Hati-hatilah kawan

sebab nafsu milik kita juga

yang tak kuasa jinakkan singa

yang mencakar dada

03-05-2007



Nafsu II

Nafsu adalah binatang buas

bosan pada betinanya

anak sendiri ditungganginya

yang tercipta dari potongan tubuh

dan campuran darahnya sendiri

Nafsu adalah paman gagahi keponakan

saat tercium tetangga

mengkambinghitamkan cinta

Ujungnya berbadan dua

lalu keponakan potong malu sang paman

saat lena sehabis menggapai angkasa

alasan paman lepas tanggung jawab

paksa gugurkan daun belum berbentuk

Saat wartawan ingin tahu

sang paman mainkan lidah bersilat

“dia potong kelaminku karna

cintanya kutolak.”

kelamin tak mengenal cinta

mengkambinghitamkan cinta

yang tak pernah menyentuh hatinya

nafsu disunatnya jadi cinta

bisakah?

Hatinya bicara

akulah binatang buas

siapa lengah kuterkam

gampang?

Beberapa hari kemudian

manusia berkepala binatang buas

terikat telanjang

diarak ke sekeliling kota

menyeringai dalam tawa

tak takut tak bermalu

03-05-2007



Nafsu III

Nafsu atau kepala yang berkusa?

nafsu bakar kepala

menjadikannya tawanan

terpenjara pada birahi

Ketika sepi penuh angan

mimpi mencumbu putri Firaun

yang menari gairah

diiringi dendang rebana

yang memabukkan jiwa

siapa saja memandangnya

Sadar hanya sepi mencumbunya

dan mulailah kepala

tunduk pada nafsu

segalanya sirna

apa saja yang terhidang depan mata

dilahapnya

Tuhan yang berbisik pada hati

diacuhkan dan terlupakan

Nafsu t'lah meraja di kepala

meriam yang siap meledak menjadi

saat pemicu t'lah dibakar

beberapa saat kan ada ledakan dasyat

kan banyak janin dipaksa meninggalkan

istananya sebelum masanya

yang lainnya yang mujur

melewati pintu istana kan mati muda

dan sisanya tak pernah mengenal ayahnya

yang binatang pengecut

tukang kawin dan suka lepas tanggung jawab

menyerah pada nafsu yang berkuasa

liar tak terkendalikan

03-05-2007