Rabu, Mei 28, 2008

Development Of Environmental Friendliness

Earth was initially created so beautiful by God, hence it is bad if we damage it by founding new buildings which disagree with regulation. Recently so many buildings stand neglectfully environment. Environmental is progressively worst by wild buildings without definitive arrangement of government
Our earth is progressively hoter. Climate changes uncertainly which quicken melting ices bank which reside in pole. Liquefaction of this ice will menace earth continent. Continent will be progressively narrow because water that narrow activity of human being. This is an effect of our careless to environment by developing abusively. If we remain to do not want to change and start to have order this time earth ruination threat will be clear progressively and near by.
Aphorism “prevent is better than cure” is not applicable for us this time because our environment have been destroyed. What we can do this time is to cure or repair environment which have been semi falling to pieces. This we do for the shake of our next generation.
Damage problem of environmental cannot be denied is the effect of heedless development of environment. So the things cause the developing of a proper building we must think to improve the development impact.
A building cannot stand up if there is not permission from government, except development of small house in middle of farm. Hence role of government is very importance in saving environment related to development because permission is got from government.
A governmental functionary related to regulation of depeloving of building ought to be chosen who have knowledge in settlement of construction. First they love healthy environment and have education background in settlement area and conservancy of environment.
Undeniable that many governmental functionary part of development do not understand at all about settlement of building. Hence if we pay attention around our environment remain especially in urban we will see many buildings standing out off place and destroy environment and they are not regular. Cause it is impossible to a building stand up if there is not permission from government. So they tell us tell that government or part of founding of building do not understand do a competent certain building stand up at certain location. Hence it is better such a functionary follow education about love to nature or if they can not be changeable are immediately riffed from their position which they do not master of than our earth more and more to fall to pieces. Who hold responsible?
Chosen functionary government is the right man on the right place who consciously loves environment, cause someone may not save world if she or he does not love environment.
Chosen government have to run regulation about development. Regulation of development is made as basis for developing, so regulation of development made by people who understand about development which do not destroy environment. Regulation of that friendly development of environment have to be made and required matured idea.
Regulation of developing this building for example every development a building have to get permission of government and the owner of building have to raise letter beforehand to government. Governmental have to study beforehand giving or refusing permission. Governmental have to know where building position will be construct, broadness, height and for what it functions. Do the building later will bother peacefulness or generate pollution bothering health of society. If after studied and found that the development can destroy environment so the governmet do not give permission.
Regulation of this building also go into effect to buildings which do not have permission. Governmental can arrange in order to buildings if the buildings do not have permission. Arranging in order can be done by demolishing the the buildings if they do not set on the right situation and disturb the people. Otherwise building do not bother and they have compatible situation, government admonish the owner to make letter of building to ask permission and if they do not do, do the building should be competently demolished because initially they have been asked well.
Compatible government in development have to have planning of development of town which have the included in regulation of founding of building. Hence government have to know better town which he/she controls. If it is not yet known better please go down to field to evaluate, do not only sit behind desk await report. Cause usually rapporteur only report good things to obviate exhortation because he or she thinks that is unuseful submit matter which in fact if its government still can be cheated with stilted report and do not want to see directly to field.

Kemunduran Nasional : Miskin dan Terbelakang

Sejak dulu tanah kita terkenal subur sehingga para penjajah datang untuk merampok hasilnya. Belanda ratusan tahun menjajah Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah. Begitu juga bangsa Inggris, Portugis dan Jepang pernah menjajah Indonesia karna negara ini begitu kaya akan sumber daya alam. Saat itu bangsa ini wajar miskin sebab diperbudak oleh negara lain yang lebih kuat dan berkuasa.
Sudah puluhan tahun sejak kemerdekan tahun 1945 kita bebas dari belenggu penjajahan. Bangsa ini bebas menentukan nasib dan masa depannya tanpa tekanan dari bangsa lain. Bebas bekerja membangun bangsa dan bebas mengolah tanah Indonesia yang kaya untuk kepentingan sendiri. Mimpi ingin menjadi salah satu macan Asia karna sumber daya alam yang mendukung. Tapi apa daya, dari tahun ke tahun Indonesia tidak pernah bangkit. Bukannya menjadi negara maju dan disegani tetapi menjadi negara miskin dan terbelakang.
Indonesia terkenal di dunia bukan karna keberhasilan dalam membangun namun disebabkan oleh keterbelakangan dan keburukan seperti menjadi salah satu negara termiskin, negara terkorup, negara terlemah. Itulah kenyataannya negara kita yang terkenal karna keburukan bukan terkenal karna kehebatan seperti Malaysia, Jepang, India dan China.
Mengapa negara tetangga Malaysia bisa menjadi negara maju sedangkan keadaan geografisnya hampir sama dengan Indonesia. Maka tidak bisa dipungkiri bahwa SDM Indonesia umumnya lebih rendah dari SDM Malaysia. Manusia-manusia Malaysia lebih mampu bekerja dan mengelola negaranya daripada Indonesia. Mereka lebih unggul sehingga banyak TKI yang berlomba mencari kerja ke Malaysia. Sampai sekarang tidak pernah kita dengah TKM (Tenaga Kerja Malaysia) yang datang ke Indonesia. Kita hanya bisa bicara dan berteriak bahwa kita lebih baik dari Malaysia namun kenyataan kitalah yang lebih tertinggal dari mereka.
SDM yang rendah adalah salah satu hasil dari pendidikan kita yang tidak berhasil. Anak-anak bangsa masih banyak yang tidak tamat SD sehingga membaca dan menulis saja tidak bisa. Membaca dan menulis saja tidak bisa mau dibawa kemana coba, surat kematian sendiri bisa saja ditandatangani sambil tertawa. Masih banyak orang Indonesia yang berpendapat bahwa belajar itu tidak ada gunanya malah bagi mereka hanya menghabiskan waktu dan biaya. Atau malah karna terbentur kemiskinan juga dan tidak sanggup menyekolahkan anak-anaknya.
Walau tamat SD, SMP dan SMA tetapi tetap tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk terjun ke lapangan kerja. Jadilah penganggur yang masih bergantung pada orang tua. Sampai umur berapa mereka bisa bekerja dan pekerjaan apa yang bisa mereka kerjakan? Itulah gambaran umum tertinggalnya SDM Indonesia yang disebabkan oleh kegagalan dalam pendidikan. Dan yang lebih mengerikan lagi tamatan sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur padahal sudah begitu banyak biaya yang dihabiskan untuk menyelesaikan perkuliahan. Dengan SDM rendah dan tidak berkualitas akan membawa negara ini pada kemiskinan dan keterbelakangan.
Dulu masih pernah terdengar bangsa kita adalah bangsa yang ramah dan suka bergotong royong. Sebenarnya itu digembar-gemborkan untuk memancing wisatawan asing datang ke Indonesia sehingga bisa menambah devisa negara. Tetapi tidak berlangsung lama, kemiskinan Indonesia waktu itu hanya ditutupi dan bagai bom waktu hingga lengsernya Suharto dari singgasana.
Bangsa Indonesia adalah bangsa pemalas dan tidak mau bekerja keras. Buktinya tanah Indonesia terkenal subur tetapi warganya banyak mengkonsumsi nasi aking. Dan belakangan diberitakan bahwa beras banyak diimpor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Harga pupuk yang mahal salah satu penyebab petani tidak berani bercocok tanam sebab kalau tanaman mereka gagal panen maka utang sudah menumpuk dan mereka tidak berani mengambil resiko berusaha. Ini mengakibatkan hasil panen minim hingga tidak mencukupi kebutuhan bangsa, dengan terpaksa harus mengimpor beras dan kebutuhan pangan lainnya.
Penyakit bangsa Indonesia yang lainnya adalah serakah, suka menuntut, prasangka buruk, pendendam, tidak suka menolong dan tidak suka bekerja sama demi kebaikan. Di kalangan masyarakat ketika warga lain tampak lebih kaya dan mampu maka warga lainnya kadang menjadi irihati dan membencinya bukan irihati dan berusaha untuk memperbaiki hidup mereka. Banyak hal mau mereka lakukan untuk menjatuhkan tetangga mereka seperti memburuk-burukkan tetangga yang lebih mampu hingga mereka tertekan. Ini menjadi salah satu contoh prasangka buruk, mereka lebih suka memburuk-burukkan orang lain daripada bekerja memperbaiki kualitas hidup mereka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka yang lebih mampu juga tidak mau melihat tetangganya yang berkekurangan. Mereka tidak mau membantu walau tetangganya itu masih kerabat keluarga mereka. Mereka seperti tidak mau tahu akan kesulitan orang lain dan gaya hidup mereka juga menimbulkan irihati bagi warga lainnya. Ini akan menyebabkan kebencian bagi warga lainnya yang tidak mampu tentu saja memperburuk kualitas hidup mereka.
Salah satu yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas bangsa adalah pemerintah. Dari dulu Indonesia tidak pernah kekosongan pemerintahan. Singgasana pemerintahan tidak pernah kosong diperebutkan ketika menjelang pemilu. Banyak janji-janji untuk memperbaiki bangsa disampaikan secara terbuka dalam kampanye yang bisa membius masyarakat Indonesia. Mereka meyakinkan masyarakat dengan janji-janji manisnya yang bisa memperbaiki bangsa. Pada akhirnya masyarakat terenyuh karna sudah lama berada pada garis kemiskinan dan berharap nantinya pemimpin yang terpilih tersebut bisa memperbaiki hidup mereka.
Pemerintah tersebut terpilih beberapa bulan kemudian. Masyarakat menunggu penuh harap. Tahun demi tahun berlalu bukannya lepas dari jerat kemiskinan tetapi malah makin miskin, harga-harga semakin tidak terjangkau, harga BBM semakin tinggi. Akhirnya masyarakat menjadi tidak percaya pada pemerintah sebab mereka merasa dibodohi.
Ini menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia lemah dan tidak bertanggungjawab. Pemerintah tidak mempunyai kebijakan yang pasti yang meyakinkan. Janji-janji sewaktu kampanye hanya tinggal janji. Mereka hanya pandai berbicara tapi tidak pandai dalam bekerja. Penampilan bisa seperti orang hebat tetapi bukti nyata di masyarakat selalu menunjukkan sampai dimana sebenarnya kualitas mereka. Berbagai kesulitan masyarakat tidak pernah terselesaikan, kesulitan-kesulitan semakin bertumpuk membuat masyarakat semakin miskin.
Pemerintah seperti ini tidak mempunyai kemampuan kerja dan sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkannya pada yang lebih mampu daripada dia memimpin hanya membuat bangsa semakin sulit dan miskin. Tetapi mereka jarang mempunyai kesadaran, malah dalam pemilu akan datang mereka kabarnya akan mencalonkan diri lagi, sungguh tak tahu malu.
Lapangan kerja tidak pernah mereka ciptakan malah pengangguran semakin bertambah. Bukannya mendapatkan pekerjaan yang merata bagi masyarak tetapi pengangguranlah yang semakin merata. Sehingga banyak TKI mencari kerja ke negara-negara lain. Itu bukan hanya karna kualitas SDM Indonesia rendah tetapi juga karna sulitnya mendapatkan pekerjaan. Di negara lain, mereka hanya bisa menjadi pekerja kasar dan sering mendapatkan perlakuan kasar dari majikan mereka. Dan pemerintah kita tentu saja tidak bisa berbuat apa-apa sebab masalah-masalah dalam negeri juga belum bisa ditangani. Pemerintah tidak pernah meresa sedih dan berusaha mengatasi perginya TKI ke negara lain dengan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
Salah satu kelemahan pemerintah Indonesia adalah penanganan terhadap para koruptor. Kebijakan pemerintah menangani koruptor tidak membawa efek jera hingga menyebabkan pejabat lainnya tidak takut korupsi. Walau mereka tertangkap tetapi mereka sudah berhasil menumpuk harta mereka dan ketika keluar dari penjara mereka masih bisa menikmatinya. Hampir setiap hari di media-media disiarkan tentang penangkapan koruptor oleh KPK tetapi penyelesaiannya tidak kunjung selesai sebab kemungkinan koruptor menyogok para abdi hukum sangat besar dan para abdi bisa diajak kompromi. Uang negara akan tersedot oleh para koruptor dan ini bisa menghalangi berbagai rencana pembangunan yang telah disusun. Mereka merampok harta negara.
Para koruptor adalah para pejabat negara yang tidak bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka. Pada awalnya mereka diangkat dan terpilih menjadi pejabat karna mereka dianggap mampu bekerja dengan baik memperbaiki bangsa ini. Tetapi sebaliknya bukan perbaikan yang mereka hasilkan tetapi keburukan. Misalnya dana yang seharusnya disiapkan oleh negara yang disediakan dan disalurkan pemerintah untuk membangun berbagai fasilitas sekolah dikorupsi oleh pejabat tertentu sehingga pembangunan fasilitas sekolah menjadi tidak ada. Demikin juga dana yang disiapkan untuk pembangunan jalan untuk memperlancar transportasi, dikorupsi oleh pejabat tertentu sehingga perbaikan jalan tidak terlaksana. Jadi koruptor adalah penyebab utama dalam berbagai kesulitan dan kesulitan bangsa yang pada akhirnya juga membawa kemiskinan bagi masyarakat.

Walau kondisi bangsa Indonesia sudah cukup memprihatinkan namun kita tidak bisa tinggal diam dan menunggu kehancuran. Kita harus berbuat sesuatu untuk menyelamatkan bangsa ini.
1. Meningkatkan SDM
Meningkatkan SDM Indonesia melalui pendidikan. Pemerintah harus mempunyai kebijakan untuk meningkatkan pendidikan. Mungkin dengan menyediakan pendidikan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Sehingga mereka yang tidak mempunyai biaya bisa sekolah menggapai cita-cita mereka.
Berbagai pembangunan untuk mendukung pendidikan mesti dilaksanakan. Belakangan ini begitu banyak bangunan sekolah yang nyaris runtuh karna tidak adanya pembangunan atau malah karna tindakan koruptor yang memangkas dana untuk pembangunan. Penyediaan fasilitas pendudukung pendidikan yang penting juga perlu disediakan seperti perpustakaan dan laboratorium penelitian. Masih banyak sekolah yang tidak mempunyai perpustakaan dan laboratorium terutama yang pada sekola-sekolah yang berlokasi di daerah terpencil.
Mengangkat guru-guru yang kompeten melaui testing yang memadai adalah salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan. Guru-guru yang kompeten sangat dibutuhkan untuk mendidik dan membimbing siswa. Guru yang tidak baik akan menghasilkan siswa yang kurang baik. Jadi hendaknya memilih guru-guru yang berkualitas adalah salah satu solusi. Jangan pernah mengangkat seorang guru karna nepotisme atau karna ada orang dalam atau karna ia bisa membayar puluhan juta sebagai uang pelicin. Jika hal ini terjadi akan berakibat fatal terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Sebab coba banyangkan bagaimana guru-guru yang menjadi guru karna menipu mengajari siswa, bukanka? akan menghasilkan siswa-siswa penipu?
2. Semangat kerja keras
Kesulitan bisa saja terus mewarnai kehidupan kita tetap kalau bangsa kita mempunyai semangat kerja keras maka lambat laun akan membawa perbaikan. Semangat kerja keras artinya pantang menyerah dan selalu berusaha mencari peluang dalam hidup ini. Tidak putus asa karna gagal mencapai sesuatu tetapi mencoba lagi dengan semangat baru.
Kita tidak boleh menunggu semua kesulitan mereda tetapi kita harus mulai bekerja untuk memperbaiki kualitas hidup kita sendiri. Dan kalau sudah mampu dan memungkinkan untuk menolong orang lain maka diharapkan bisa meringankan penderitaan orang lain.
Orang-orang yang berusaha dan bekerja keras adalah orang-orang yang memiliki kemungkinan untuk sukses daripada orang-orang yang tidak berani mencoba sama sekali karna takut gagal. Jangan terlalu berharap atau menuntut dari pemerintah harus mengatasi masalah ini dan itu, mereka sudah mempunyai banyak masalah yang harus mereka selesaikan. Tanyakan apa yang bisa kita perbuat untuk memperbaiki bangsa ini bukannya menanyakan apa yang bisa diperbuat negara untuk kita. Semuanya harus kita mulai dengan memperbaiki diri kita sendiri dengan selalu berusaha dan bekerja keras.
3. Pemerintah yang bijaksana dan mau bekerja keras
Pemerintah harus berusaha bekerja dengan baik. Mereka harus mempunyai kebijakan-kebijakan yang brilian untuk memperbaiki dan membangun bangsa. Saatnya bagi mereka untuk bekerja sebab mereka dipilih dan digaji oleh negara untuk bekerja bukan untuk bermain-main.
Janji-janji saat kampanye sebaik mungkin harus mereka usahakan untuk diselesaikan. Janji-janji tersebut umumnya untuk memperbaiki kualitas bangsa seperti memberantas kemiskinan dengan mencipatakan lapangan kerja, memberantas koruptor dengan meminta seluruh kekayaan negara untuk dikembalikan dan hukuman terhadap mereka membawa efek jera. Bila penting gantung para koruptor sebab akan banyak orang miskin yang mati kelaparan karna mereka sebab mereka mengambil yang bukan milik mereka.
Seluruh aparat, pejabat pemerintah diharapkan bekerja dengan baik sebab mereka dipilih untuk menduduki jabatan itu untuk bekerja bukan untuk tidur-tiduran. Harus dibentuk pengawas yang bisa mengawasi para pejabat supaya mereka bekerja dengan baik. Dan jika mereka bekerja tidak sesuai dengan peraturan maka sebaiknya diberhentikan daripada membawa dampak buruk lebih luas bagi masyarakat.
Tidak ada nepotisme dalam merekrut para pekerja pemerintah. Misalnya karna seseorang mempunyai jabatan penting dalam pemerintahan maka dia sesuka hati mengangkat dan menempatkan anggota keluarganya dalam pemerintahan. Kalau hal ini terjadi sebaiknya pejabat tersebut diberhentikan dari jabatannya dan menggantinya dengan orang yang lebih baik dan tidak nepotisme.
Dalam bekerja para pejabat pemerintah juga harus bekerja dengan baik. Jika mereka melayani masyarakat tidak membuat peraturan-peraturan sendiri yang memberatkan seperti untuk membuat KTP meminta uang yang lumayan besar dan tidak akan diselesaikan jika tidak membayar dalam jumlah yang diminta. Demikian juga dalam pengurusan surat-surat lainnya hendaknya pemerintah tidak mempersulit untuk mendapatkan uang tambahan. Sebab mereka bekerja sudah digaji secara wajar dan tidak diperkenankan mengadakan pungutan liar.
Jika beberapa hal diatas kita laksanakan, maka akan menciptakan pemerintahan yang bersih. Semua aparat dan pejabat bekerja sesuai dengan kemampuan mereka akan memperbaiki kualitas bangsa Indonesia.
Seluruh bangsa bekerja keras sesuai dengan kemampuannya akan memperbaiki kualitas dirinya dan akhirnya secara menyeluruh akan memperbaiki kualitas bangsa. Para penganggur berangsur-angsur bisa mendapatkan pekerjaan dan bisa menghidupi keluarga mereka yang pada akhirnya dapat mengatasi berbagai kesulitan hidup mereka. Kemiskinan secara perlahan akan lenyap berobah menjadi kemakmuran yang didambakan sejak kemerdekaan Indonesia. Indonesia bangkitlah.

Deliserdang, Mei 2008

Sudah Sarjana Tetapi Masih Menganggur

Dulu menjadi sarjana adalah impian banyak orang. Menjadi seorang sarjana itu sangat dihargai di tengah-tengah masyarakat. Seorang sarjana akan dianggap agak angker di tengah masyarakat pada jaman dulu. Itu disebabkan karena masih jarang manusia Indonesia yang bisa menjadi sarjana. Dan yang telah menjadi sarjana pastilah akan mempunyai pekarjaan yang lebih baik.
Sekarang kenyataan berkata lain. Sarjana sekarang tidak mendapat penghargaan sebaik jaman dahulu. Seorang sarjana sepertinya tidak lagi mempunyai nilai lebih dari pada yang tidak tamat sarjana.
Sekarang ini betapa banyak sarjana. Dua kali dalam setahun banyak universitas mencetak para sarjana. Tetapi lowongan kerja tidak tersedia seiring dengan banyaknya jumlah sarjana. Persaingan untuk mendapat pekerjaan yang sedikit cukup berat. Daya saing yang tinggi sangat dibutuhkan. Sarjana-sarjana yang mempunyai keahlian bagus pasti akan mendapat pekerjaan terlebih dahulu sedangkan sarjana yang kemampuannya biasa-biasa saja akan tersisihkan. Akan banyaklah sarjana-sarjana yang tidak bekerja atau sarjana pengangguran.
Masyarakat menjadi terbiasa melihat dan mendengar sarjana penganggur dan mungkin sarjana penganggur tersebut adalah salah seorang dari anggota keluarga mereka. Mereka juga melihat bahwa sarjana dari keluarga tetangga juga menganggur. Maka mereka mulai berpikiran lain bahwa nilai kesarjanaan tidak lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan sekarang ini. Hingga pada akhirnya sarjana-sarjana belakangan ini kurang mendapat penghargaan di masyarakat. Nilainya sudah turun drastis bila dibandingkan dengan pada jaman dahulu.
Para sarjana yang menganggur belum mendapat suatu pekerjaan tetapi sarjana-sarjana lain yang kualitasnya sama telah hadir dari berbagai perguruan tinggi. Lowongan kerja yang sedikit hanya milik sarjana yang berotak brilian. Maka tumpukan sarjana pengangguran tidak dapat dihindarkan lagi.
Betapa banyak biaya kuliah yang telah dihabiskan untuk mencapai sarjana tetapi hasilnya adalah menganggur. Ini membuat sarjana dan orang tua yang membiayainya menjadi frustasi sebab anak yang diharapkan membawa perbaikan bagi keluarga tidak membawa perubahan apa-apa, malahan tetap menjadi beban rumah tangga. Cukup menyedihkan kondisi seperti ini dan patut disayangkan.
Ada baiknya kita telusuri penyebab dari kemalangan ini. Salah satunya adalah kemampuan atau daya saing sarjana. Sarjana-sarjana tersebut tidak mempunyai kemampuan yang memadai untuk terjun menangani suatu pekerjaan. Tidak siap menangani suatu persoalan yang diujikan oleh suatu perusahaan.
Ketidakmampuan ini disebabkan oleh proses pendidikan semasa duduk di bangku kuliah. Tidak dapat dipungkiri bahwa di bangku perkuliahan mahasiswa biasanya bersifat pasif dalam menerima pelajaran. Mereka hanya datang, duduk dan mendengarkan kuliah dari para dosen. Bahan kuliah tersebut umumnya hanya berupa teori. Jadi kuliah hampir 90 persen adalah teori. Sehingga mahasiswa yang malas dan tidak mau mempraktekkan teori tersebut akan tetap bodoh dan tidak memiliki kemampuan.
Para dosen juga tidak terlalu perduli akan hal itu. Mereka sudah merasa menyelesaikan tugas jika sudah menyampaikan materi pelajaran. Biasanya pula bahan pelajaran disampaikan melalui ceramah dan tidak melaksanakan praktek. Hingga mahasiswa akan menjadi pendengar-pendengar yang baik dan budiman tanpa mengerti lebih dalam apa yang diterangkan.
Tidak hanya lima tahun tetapi hingga ratusan tahun pun kalau kondisinya tetap seperti ini, kuliah hanya berupa teori maka mahasiswa tidak akan pernah memiliki kemampuan dalam menerapkan ilmu yang mereka peroleh. Kuliah hanya untuk mendapatkan nilai atau Indeks Prestasi yang baik. Untuk mencapainya banyak hal dilakukan mulai dari mencontek hingga menghapal luar kepala tanpa mengerti makna sebenarnya. Kondisi seperti ini akan melahirkan sarjana-sarjana yang impoten atau tidak memiliki kemampuan dan daya saing. Sarjana-sarjana yang loyo akan memperbanyak pengangguran.
Ketika kuliah minat mahasiswa juga kurang dalam mengikuti perkuliahan. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakcocokan jurusan yang diambil dengan kesukaan atau hobby. Misalnya seorang mahasiswa yang berminat dan berbakat dalam memperbaiki mesin mengambil jurusan akuntansi, hal ini mungkin disebabkan oleh dorongan orang tua yang melihat prospek masa depan yang lebih baik di bidang akuntansi. Tetapi ini sangat bertolak belakang dengan bakat dan kemampuan calon mahasiswa. Ini bisa dikatakan dia kuliah atas dorongan dan paksaan dari orang tuanya. Maka hasilnya adalah mahasiswa tidak serius menjalani perkuliahan sebab ia tidak mempunyai minat sama sekali. Ini bisa juga mengakibatkan dia enggan datang kuliah dan akhirnya putus kuliah sebab sering mangkir dari kewajibannya. Kalau pun ia bisa menjadi sarjana maka kualitasnya sudah bisa kita ukur dan pasti tidak mempunyai daya saing.
Penyebab lain semakin banyaknya sarjana pengangguran adalah ketidak mandirian dan tidak mempunyai keberanian. Para sarjana tidak berani mencari peluang yang ada. Mereka hanya menunggu dan menunggu dipanggil suatu perusahaan yang mereka lamar. Mereka hanya mau bekerja pada orang lain dan perusahaan lain tanpa berani memulai suatu usaha. Mereka tidak mulai melihat potensi apa yang ada pada dirinya yang bisa memberikan peluang. Mereka tidak melihat baiknya menjadi seorang pengusaha dan tidak berani memulai sama sekali.
Masalah pengangguran sarjana tentu saja dapat diatasi. Bisa dengan membuka lapangan kerja yang baru oleh pemerintah dan swasta. Tetapi mari kita lihat dahulu proses menjadi sarjana atau semasa dibangku kuliah. Upaya mengatasi pengangguran sarjana antara lain :
1. Memilih jurusan yang tepat sesuai bakat, kemampuan dan kesukaan
Para calon mahasiswa diharapkan dapat memilih jurusan yang akan diambil di bangku kuliah. Ini membutuhkan pemikiran yang matang dan mendalam. Kenali diri sendiri dengan merenung. Coba tanyakan pada diri sendiri tentang bakat dan kesukaan. Pekerjaan apa yang kita senangi yang bisa membuat kita lupa waktu. Apakah melukis, membongkar mesin, merawat kebun, berolah raga. Setelah menemukan jawabannya maka pilihlah jurusan sesuai dengan kesukaan tersebut.
Setelah calon mahasiswa telah memilih jurusan yang tepat maka mereka sudah berada pada jalur yang tepat. Semasa menjalani perkuliahan mereka akan mempunyai minat lebih pada jurusan yang mereka senangi. Mereka akan mempelajarinya lebih mendalam secara mandiri tanpa dikomando. Intinya mereka senang melakukannya dan tidak peduli berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk mempelajarinya.
Semangat dan motivasi belajar mereka akan selalu tinggi. Dan dalam perkuliahan mereka ingin mendapatkan lebih mendalam dengan selalu bertanya pada dosen tentang kuliah yang kurang dimengerti. Maka ketika mereka menjadi sarjana maka mereka punya kemampuan dan daya saing yang tinggi.
2. Praktek dan Teori yang Seimbang
Setelah memilih jurusan yang tepat, lembaga pendidikan tinggi seharusnya punya peraturan atau kebijakan tentang penerapan teori dan praktek yang seimbang. Para dosen diberikan instruksi supaya melakukan praktek seiring dengan teori yang diajarkan. Untuk mendorong pelaksanaan praktek dibutuhkan peralatan praktek atau media belajar dan ini seharusnya disediakan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Dengan melaksanakan praktek maka para mahasiswa akan mengalami secara nyata tentang materi pelajaran tidak hanya sebatas teori belaka. Praktek juga akan mengasah kemampuan dan keahlian mahasiswa. Dalam hal ini kerjasama mahasiswa, dosen dan lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Dengan banyak praktek akan menghasilkan sarjana-sarjana yang terampil dan siap pakai.
3. Berani buka usaha sendiri dan mencari peluang
Sarjana yang sudah mempunyai daya saing dan kemampuan yang tinggi tapi tidak kunjung mendapatkan pekerjaan diharapkan tidak putus asa. Jika tidak bisa mendapatkan pekerjaan karna lowongan pekerjaan yang sedikit mengapa tidak menciptakan lapangan kerja baru. Daripada bekerja pada orang lain dan selalu ditekan oleh atasan karena kekurangan ini dan itu, mengapa tidak berani mencoba buka usaha.
Menjadi pengusaha adalah suatu pekerjaan yang menarik. Tidak ada yang menyuruh kita harus melakukan ini dan itu. Kita sendiri adalah pemimpin bagi diri kita. Kita bisa memilih usaha yang kita senangi dan banyak dibutuhkan oleh orang lain. Disini tentunya dibutuhkan kejelian atau peka terhadap lingkungan dan masyarakat.
Banyak orang ingin menjadi pengusaha tetapi tidak berani memulai. Mereka takut bangkrut atau punya alasan tidak ada modal. Modal bisa kita kumpulkan dengan modal patungan dari teman-teman atau malah dari orang tua dan keluarga. Kita punya pandangan bahwa bangkrut juga penting sebagai pelajaran hingga kita bisa mengatasi masalah yang sama.
Para sarjana harus berani memulai dari nol atau dengan langkah pertama. Bagaimana pun jauhnya suatu perjalanan tidak akan sampai ditujuan kalau tidak diawali dengan langkah pertama. Maka mulailah melangkah dan mulailah memulai usaha sekarang juga. Semakin banyak pengusaha akan membuat pengangguran semakin berkurang dan akan menciptakan lapangan kerja yang baru yang siap menampung pengangguran.

Delisedang, 14 Mei 2008

Pembangunan Ramah Lingkungan

Bumi pada awalnya diciptakan begitu indah oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka tidak baik kalau kita merusaknya dengan mendirikan bangunan-bangunan baru yang tidak sesuai dengan peraturan. Akhir-akhir ini begitu banyak bangunan yang berdiri dengan mengabaikan lingkungan. Lingkungan semakin buruk oleh bangunan-bangunan liar tanpa pengaturan yang pasti dari pemerintah.
Bumi kita semakin panas. Iklim berubah tidak menentu yang mempercepat mencairnya bank es yang berada di kutub. Pencairan es ini akan mengancam daratan bumi. Daratan akan semakin sempit sebab naiknya air laut sehingga mempersempit ruang gerak manusia. Inilah penyebab dari ketidakpedulian kita terhadap lingkungan dengan membangun tanpa aturan. Jika kita tetap tidak mau berubah dan mulai berbenah mulai saat ini ancaman kehancuran bumi kita akan semakin jelas dan dekat.
Pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati tidak berlaku lagi bagi kita sekarang ini sebab lingkungan kita telah rusak. Yang bisa kita laksakan saat ini adalah mengobati atau memperbaiki lingkungan kita yang sudah setengah hancur. Ini kita lakukan demi masa depan anak cucu kita.
Masalah rusaknya lingkungan tidak bisa dipungkiri adalah akibat dari pembangunan yang tidak memperhatikan atau memperdulikan lingkungan. Sehingga hal-hal yang menyebabkan berdirinya suatu bangunan patut kita soroti untuk memperbaiki dampak pembangunan tersebut.
Suatu bangunan tidak bisa berdiri kalau tidak ada ijin dari pemerintah, kecuali pembangunan gubug yang ada di tengah ladang. Maka peran pemerintah sangat penting dalam menyelamatkan lingkungan yang berhubungan dengan pembangunan sebab dari pemerintahlah ijin pendirian bangunan diperoleh.
Seorang pejabat pemerintah yang berhubungan dengan peraturan pendirian bangunan seharusnya adalah orang-orang yang terpilih atau mempunyai keahlian dalam penataan suatu pembangun. Pertama mereka adalah orang-orang yang mencintai lingkungan yang sehat dan bila dimungkinkan mempunyai latar pendidikan di bidang penataan dan pemeliharaan lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pejabat pemerintah yang mengurusi bagian pembangunan tidak mengerti sama sekali tentang penataan bangunan. Maka kalau kita perhatikan di sekitar lingkungan tempat kita tinggal terutama di perkotaan akan terlihat banyak bangunan-bangunan yang berdiri tidak pada tempatnya, merusak lingkungan dan tidak teratur. Sebab tidak mungkin suatu bangunan berdiri kalau tidak ada ijin dari pemerintah. Sehingga dapat kita katakan jika pemerintahnya atau bagian pendirian bangunan tidak mengerti apakah suatu bangunan tertentu layak berdiri pada lokasi tertentu. Maka ada baiknya pejabat yang seperti itu mengikuti pendidikan tentang kecintaan terhadap alam atau kalau tidak bisa berobah segera diberhentikan dari jabatan yang tidak dikuasainya daripada bumi kita makin hancur. Siapa yang bertanggung jawab?
Pejabat yang terpilih adalah orang yang tepat pada posisi yang tepat (the right man on the right place) yang secara sadar mencintai lingkungan, sebab tidak mungkin ada orang yang menyelamatkan dunia kalau dia sendiri tidak mencintai linkungan.
Pejabat yang terpilih harus memiliki dan menjalankan peraturan tentang pembangunan. Peraturan pembangunan dibuat sebagai landasan dalam pembangunan maka peraturan pembangunan dibuat oleh orang-orang yang mengerti tentang pembangunan yang tidak merusak lingkungan. Peraturan pembangunan yang ramah lingkungan harus dibuat dan itu membutuhkan pemikiran yang matang.
Peraturan pendirian bangunan ini misalnya setiap pembangunan suatu gedung harus mendapatkan ijin dari pemerintah dan si pemilik bangunan harus mengajukan surat terlebih dahulu kepada pemerintah. Pemerintah harus mengkaji terlebih dahulu apakah memberi ijin atau menolak pemberian ijin. Pemerintah harus mengetahui dimana posisi gedung akan dibangun, tingginya dan luasnya dan difungsikan untuk apa. Apakah bangunan tersebut nantinya akan mengganggu ketentraman atau menimbulkan polusi yang mengganggu kesehatan masyarakat. Jika setelah dikaji dan ditemukan bahwa pembangunan tersebut tidak layak atau dapat merusak lingkunangan maka jangan berikan ijin.
Peraturan pendirian bangunan ini juga berlaku bagi bagunan-bangunan yang tidak memiliki ijin. Pemerintah bisa melakukan penertiban terhadap suatu bangunan jika bangunan tersebut tidak memiliki ijin pendirian bangunan. Penertiban bisa dilakukan dengan meruntuhkan bangunan tersebut kalau tidak sesuai dengan tata letak dan menggangu kepentingan orang banyak. Jika tidak mengganggu dan bangunan tidak tersebut letaknya cocok maka pemerintah menegur si pemilik supaya membuat surat pemohonan ijin pendirian bangunan dan kalau tidak diindahkan maka bangunan tersebut layak diruntuhkan sebab awalnya sudah diminta baik-baik.
Pemerintah yang cocok dalam pembangunan harus memiliki perencanaan pembangunan kota yang sudah termasuk dalam peraturan pendirian bangunan. Maka pemerintah harus mengenal baik kota yang dia kendalikan. Kalau belum mengenal baik silakan turun ke lapangan meninjau, jangan hanya duduk dibelakang meja menunggu laporan. Sebab biasanya pelapor hanya melaporkan hal-hal yang baik saja untuk menghindarkan teguran sebab dia berpikir bahwa tidak ada gunanya menyampaikan hal yang sebenarnya kalau pemerintahnya masih bisa dibodohi dengan laporan yang muluk-muluk dan tidak mau melihat langsung ke lapangan.
Perencanaan pendirian bangunan dibuat untuk menjaga ketertiban pembangunan dan juga untuk penataan kota atau keindahan kota. Pemerintah mengetahui bangunan apa saja yang cocok pada suatu lokasi. Sehingga nantinya kalau ada yang mengajukan ijin bangunan maka pemerintah bisa memberikan masukan-masukan bangunan yang cocok pada lokasi yang diminta.
Perencanaan ini juga sudah mencakup perencanaan pendirian bangunan yang ramah lingkungan, misalnya tidak memberikan ijin pembangunan pabrik di lokasi yang padat penduduk sebab bisa merusak kesehatan masyarakat dari limbah yang dihasilkan. Pemerintah menyarankan bangunan tersebut dibangun jauh dari pemukiman penduduk seperti di pinggiran kota. Pembangunannya juga bisa mendapatkan ijin jika sudah ramah lingkungan misalnya limbah pabriknya bisa didaur ulang dan asap pabriknya diusahakan seminimal mungkin. Jika sudah memenuhi syarat maka ijin sudah selayaknya diberikan. Tidak berhenti pada pemberian ijin saja tetapi pemerintah harus terus memantau pendirian bangunan apakah sesuai dengan rencana sebelumnya dan melakukan pemeriksaan pada waktu-waktu tertentu (inspeksi mendadak) ketika pabrik tersebut telah beroperasi. Bila ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang tidak sesuai dengan pengajuan pendirian bangunan maka pemerintah memberikan peringatan dan kalau pemilik pabrik tersebut tidak mengindahkannya maka pabrik tersebut sudah selayaknya ditutup karna tidak layak operasi.
Pemerintah juga harus membuat peraturan terhadap pendirian bangunan bertingkat seperti hotel, mall, perkantoran dan lain sebagainya. Peraturan pembatasan bangunan bertingkat dibuat untuk keselamatan penerbangan dan juga keselamtan penduduk yang bertempat tinggal di sekitar bangunan tersebut. Bagaimana kalau suatu saat terjadi gempa dan kalau runtuh bisa mengenai rumah-rumah penduduk sekitar. Pemerintah harus memberi ijin pembangunan sesuai dengan peraturan berapa tingkat yang layak diijinkan. Kalau melebihi tolak dengan tegas dan berikan menegaskan dampak dari bangunan yang terlalu tinggi melebihi aturan dapat membahayakan.
Kejujuran pemerintah dalam memberikan ijin bangunan sangat dibutuhkan. Tidak mata duitan. Pendirian bangunan misalnya pabrik di tengah pemukiman dan bangunan bertingkat yang melebihi peraturan dijinkan oleh pemerintah karena pengusaha yang berkepentingan memberikan uang sogok atau uang pelicin yang lumayan besar. Pejabat yang seperti ini sudah selayaknya secepatnya diberhentikan dari jabatannya dan dijebloskan ke penjara. Sebab kalau dia terus dibiarkan maka lingkungan kota akan makin hancur, sembrawut dan kesehatan masyarakat akan makin memburuk. Kecelakaan penerbangan kemungkinan besar akan terjadi yang mengancam keselamatan manusia.
Jika pendirian bangunan sudah sesuai dengan perencanaan dan peraturan pembangunan maka kita sudah selangkah lebih maju. Tetapi tidak berhenti disitu saja, perawatan lingkungan dibutuhkan. Banyak hal bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan memulai dari diri kita sendiri. Misalnya sampah-sampah yang kita hasilkan sehari-hari tidak kita buang secara sembarangan. Kita bisa memanfaatkannya daripada mengotori lingkungan sekitar. Kita bisa memilah dan mengumpulkan sampah-sampah yang layak jual seperti plastik, aluminium, besi dan lain-lain. Banyak orang yang membeli barang-barang tersebut. Manfaatnya cukup besar seperti kebersihan lingkungan dan juga tambahan pemasukan kita. Maka secara sadar dan langsung kita memelihara lingkungan kita dengan memulai dari sampah yang kita hasilkan sehari-hari.
Dari dulu kita dikenal sebagai masyarakat yang suka bergotong-royong. Maka ada baiknya pada waktu-waktu tertentu kita melaksanakan gotong royong untuk membersihkan lingkungan kita atau memperbaiki saluran-saluran pembuangan air yang tersumbat seperti got yang bisa menyebabkan banjir kalau hujan turun. Pemerintah bisa menggalakkan gotong royong dengan membuat perlombaan kebersihan lingkungan dengan memberikan hadiah yang mendorong semangat masyarakat untuk berlomba menjaga dan menciptakan kebersihan. Misalnya lingkungan terbersih akan diberikan hadiah dengan pertunjukan musik dangdut gratis semalam suntuk dan lingkungan tersebut diliput untuk disiarkan di televisi sebagai lingkungan percontohan.
Pada waktu-waktu tertentu pemerintah juga memberikan ceramah dan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan kepada masyarakat. Disini dijelaskan manfaat-manfaat apa saja yang didapatkan kalau lingkungan kita bersih. Apa dampak kebersihan terhadap lingkungan kita sendiri dan terhadap kelangsungan dunia. Pemerintah bisa memberikan penjelasan penyebab pemanasan global dan dampak buruknya terhadap dunia dan masa depan manusia. Dengan demikian kegiatan ini akan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mencintai dan melestarikan lingkungan dengan menjaga kebersihan.
Hutan adalah paru-paru dunia. Hutan semakin lama semakin berkurang akibat dari penebangan liar dan pembukaan lahan baru untuk perkebunan. Pemerintah hendaknya menindak tegas pelaku-pelaku perusakan hutan dan tidak neko-neko dengan mereka karena mendapat uang besar. Pemerintah dan masyarakat harus menyadari peran penting hutan bagi kehidupan sehingga tidak semena-mena terhadap hutan. Hutan bisa menetralisir iklim dunia. Hutan hancur maka hancurlah masa depan kita.
Walau kita hidup di kota dan jauh dari hutan tetapi kita masih bisa bertindak untuk menghasilkan lingkungan yang sehat dengan melakukan penanaman pohon di sekitar tempat tinggal kita. Tetapi harus diingat, menanam pohon yang cocok yang tidak mengganggu dan mengancam keselamatan misalnya rantingnya bisa menyentuh kabel listrik yang terbuka yang bisa mengalirkan arus listrik yang berbahaya ketika hujan turuan. Kita bisa menanam pohon jambu atau rambutan atau menanam bunga-bunga di halaman rumah kita. Dan kalau memungkinkan kita bisa menanam cabe atau atau sayur-sayuran yang bisa kita konsumsi. Halaman rumah kita bisa lebih indah dan lebih bermanfaat. Kesadaran masyarakat yang menyeluruh akan mencipatakan lingkungan yang bersih dan sehat yang menjamin masa depan bumi tercinta.

Deliserdang 6 Mei 2008

Dampak Buruk Narkoba bagi Keluarga

Narkoba atau narkotika dan obat terlarang telah beredar luas di masyarakat. Banyak orang sudah ketergantungan terhadap narkoba dan tidak bisa lepas dari pengaruh buruknya. Berbagai penangkapan terhadap pemakai narkoba hampir setiap hari disiarkan melalui koran dan media elektronik. Mulai dari masyarakat biasa, para artis bahkan polisi juga sudah banyak yang terjerat narkoba dan tidak dapat melepaskan diri darinya. Beberapa pemakai narkoba keluarmasuk penjara karena tidak bisa lepas dari narkoba.
Penangkapan terhadap pemakai narkoba dan menjebloskannya ke dalam penjara tidak mempunyai efek jera. Sebab ternyata di lembaga permasyarakan sendiri narkoba dapat beredar dengan bebas bahkan beberapa gembong narkoba dapat mengendalikan peredaran narkoba dari lembaga permasyarakatan. Hal ini patut disayangkan, seharusnya di lembaga permasyarakatan mereka bisa menyadari kekeliruannya selama ini dan sadar bahaya narkoba bagi diri dan keluarganya hingga mereka tidak akan kembali mengkonsumsi narkoba.
Banyak pemakai narkoba yang tidak menyadari dampak buruk narkoba bagi diri sendiri dan keluaga mereka. Memang kalau sudah kecanduan pikiran logis akan hilang terselubung oleh candu narkoba. Seolah-olah semua masalah hidup hilang karena menggunakan narkoba. Tetapi kenyataannya narkoba dapat membuai atau membuat seolah-olah semuanya berjalan dengan baik, malah narkoba akan menciptakan masalah yang baru yang semakin memperkeruh situasi.
Narkoba dinyatakan terlarang sebab barang tersebut dapat merugikan kesehatan pemakainya. Narkoba dapat menghancurkan kesehatan. Daya tahan tubuh yang semakin menurun akan mudah terjangkit oleh penyakit. Kemampuan berpikir juga semakin menurun atau pikiran logis untuk menyelesaikan permasalahan hidup semakin tumpul dan tidak bisa diajak berkompromi.
Daya pikir menjadi tumpul digerogoti narkoba sebab narkoba langsung menyerang saraf pusat. Masalah-masalah yang seharusnya bisa diatasi menjadi mustahil dapat diatasi atau malah tidak dapat terjangkau oleh pikiran yang sudah candu narkoba. Kualitas hidup akan semakin buruk sebab terkadang tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan yang buruk.
Yang ada dalam pikiran pemakai narkoba hanya bagaimana supaya dapat mendapatkan efek senang yang hanya berlangsung sementara ketika mengkonsumsi narkoba. Ini sangat berakibat buruk bagi diri sendiri dan keluarga sebab apa saja mau dilakukan pecandu narkoba untuk mendapatkan barang berbahaya itu. Mereka tidak tahu lagi bahwa perbuatan tersebut sangat buruk, mereka hanya ingin senang dan senang seperti orang yang mabuk. Dunia seolah menjadi milik sendiri padahal kenyataannya rumah saja tidak punya.
Jika pemakai narkoba sudah ketergantungan pada barang haram itu atau telah menjadi pecandu narkoba maka amat sulit melepaskan diri darinya. Pikirannya hanya tertuju pada narkoba dan bagaimana cara mendapatkannya. Kalau sudah menjadi pecandu, maka ketika tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk memakai narkoba mereka akan merasa tersiksa. Gelisah, uring-uringan, suka melamun dan hidup seperti di dunia lain. Jika tidak mendapatkannya, hidup mereka bagai di gurun pasir yang panas seperti cacing kepanasan dan tidak bisa menjalani hidup dengan tenang dan damai.
Apa pun mereka lakukan untuk mendapatkan kembali narkoba untuk melepaskan diri dari siksaan yang mereka rasakan. Keluarga akan mengalami dampak langsung dari anggota keluarga mereka yang kecanduan. Rasa tanggungjawab terhadap keluarga menjadi hilang dan mereka seolah lepas tangan terhadap masalah keluarga. Mereka menjadi tidak peduli terhadap kelangsungan hidup keluarga mereka sebab sudah dibutakan oleh narkoba.
Jika pecandu itu dulunya adalah tulang punggung keluarga maka setelah kecanduan mereka akan menjadi beban keluarga. Keuangan keluarga akan mengalami defisit untuk memenuhi kebutuhan keluarga sebab tidak ada lagi penghasil sumber keuangan. Pada akhirnya keluarga akan hancur. Anak-anak tidak terurus dan putus sekolah karena ketiadaan biaya. Pertengkaran suami istri tidak terhindarkan yang dapat berujung pada perceraian. Jika hal ini terjadi masa depan anak-anak juga akan hancur tanpa bimbingan dan kasihsayang orang tua.
Perabot-perabot rumah tangga satu persatu terjual untuk membeli narkoba. Rumah akan semakin kosong dan bisa dibuat lapangan bulu tangkis. Setelah keluarga hancur, rumah tersebut kemungkinan akan dijual dan semua yang ada di depan mata akan hilang. Kalau pun keluarga dapat bertahan dengan kepala keluarga pecandu narkoba maka proses pemiskinan keluarga akan tiba dengan cepat.
Betapa buruknya dampak narkoba bagi diri sendiri dan keluarga! Ada beberapa upaya untuk mencegah supaya anggota keluarga tidak terjerat narkoba, antara lain :
1. Katakan tidak pada narkoba (say no to drugs)
Kita harus mempunyai prinsip hidup menolak pemakaian narkoba. Anti narkoba dengan segala bentuknya. Jangan pernah sekali pun mencoba bagaimana rasanya narkoba. Sebab banyak para pecandu narkoba awalnya hanya ingin mencoba bagaimana rasanya. Setelah tahu, mereka tidak dapat lagi lepas darinya sebab narkoba itu melumpuhkan daya pikir.
Kita harus menyadari dampak buruk narkoba bagi kesehatan. Daya tahan tubuh akan semakin rendah dan rentan terhadap penyakit. Dengan kesadaran seperti ini maka kita tidak akan berani mencoba walau disodorkan secara gratis di hadapan kita. Dengan tegas kita menolaknya.
Pengetahuan mengenai narkoba patut kita pelajari dari berbagai buku dan internet. Kita akan mempunyai pemahaman dan pengetahuan tentang narkoba dan tujuan sebenarnya pemakaian narkoba dalam pengobatan. Dengan pengetahuan lebih maka kita juga bisa memberikan pemahaman tentang dampak buruk narkoba bagi anggota keluarga kita sehingga mereka juga tidak berani mencobanya.

2. Memilih lingkungan pergaulan yang baik
Banyak orang terkena narkoba karena salah dalam memilih lingkungan pergaulan. Ini bisa terjadi ketika kita ingin bergaul dan bersenang-senang dengan banyak orang. Kita ingin dikenal sebagai anak gaul. Apa pun kita lakukan supaya diterima menjadi anggota suatu perkumpulan termasuk mencoba mentah-mentah narkoba yang disodorkan pada kita. Kita hanya berpikir supaya diterima oleh mereka dengan mengabaikan kesehatan dan keluarga kita. Yang pada akhirnya membuat kita lupa diri dan lupa akan keluarga kita. Anggota kelompok akan senang melihat kita juga kecanduan seperti diri mereka sendiri artinya mereka tidak hanya mau menghancurkan diri mereka sendiri tetapi juga menghancurkan kehidupan orang lain. Mereka akan tertawa melihat kehancuran diri kita dan ketidakmampuan kita terlepas dari jerat narkoba.
Pandai-pandailah memilih lingkungan pergaulan. Ini dibutuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah lingkungan. Kalau kita sudah tahu kalau suatu perkumpulan sudah terlibat masalah narkoba, maka jangan pernah sekali-kali mencoba menjadi anggotanya. Segera membelakangi dan meninggalkan mereka tanpa syarat. Kita harus berani mengambil tindakan demi diri sendiri dan keluarga.

3. Mencintai kehidupan
Kalau kita mencintai kehidupan maka pasti kita tidak akan menghancurkannya dengan narkoba. Kita akan menjalani dan merawat kehidupan kita dengan baik. Kita diberikan Tuhan kehidupan baik yang selayaknya kita pergunakan untuk kebaikan bagi masyarakat bukan menjadi sampah masyarakat yang harus disingkirkan.
Mendekatkan diri pada Tuhan dengan mengikuti ibadah sesuai dengan kepercayaan kita akan menambah kecintaan kita pada kehidupan. Kita mengasihi dan mencintai orang lain seperti mengasihi dan mencintai diri sendiri sebagaimana Tuhan juga mengasihi kita dengan memberikan kehidupan yang baik. Kita akan mencintai diri kita dan keluarga kita dengan tulus. Kita memberikan diri kita bagi mereka dan tidak mau menjadi budak narkoba yang akan menghancurkan hidup diri dan keluarga kita.
Kecintaan terhadap keluarga dan bertanggungjawab akan masa depan anak kita sangat diperlukan. Keharmonisan dalam hidup keluarga harus kita bangun, saling menghormati, menolong dan memahami satu sama lain. Jangan pernah membiarkan anggota keluarga berjuang mengatasi masalah mereka sendiri. Persoalan-persoalan keluarga hendaknya bisa diatasi bersama-sama sehingga tercipta keluarga yang damai penuh cinta tanpa narkoba.

Deliserdang 15 Mei 2008