Rabu, Mei 28, 2008

Kemunduran Nasional : Miskin dan Terbelakang

Sejak dulu tanah kita terkenal subur sehingga para penjajah datang untuk merampok hasilnya. Belanda ratusan tahun menjajah Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah. Begitu juga bangsa Inggris, Portugis dan Jepang pernah menjajah Indonesia karna negara ini begitu kaya akan sumber daya alam. Saat itu bangsa ini wajar miskin sebab diperbudak oleh negara lain yang lebih kuat dan berkuasa.
Sudah puluhan tahun sejak kemerdekan tahun 1945 kita bebas dari belenggu penjajahan. Bangsa ini bebas menentukan nasib dan masa depannya tanpa tekanan dari bangsa lain. Bebas bekerja membangun bangsa dan bebas mengolah tanah Indonesia yang kaya untuk kepentingan sendiri. Mimpi ingin menjadi salah satu macan Asia karna sumber daya alam yang mendukung. Tapi apa daya, dari tahun ke tahun Indonesia tidak pernah bangkit. Bukannya menjadi negara maju dan disegani tetapi menjadi negara miskin dan terbelakang.
Indonesia terkenal di dunia bukan karna keberhasilan dalam membangun namun disebabkan oleh keterbelakangan dan keburukan seperti menjadi salah satu negara termiskin, negara terkorup, negara terlemah. Itulah kenyataannya negara kita yang terkenal karna keburukan bukan terkenal karna kehebatan seperti Malaysia, Jepang, India dan China.
Mengapa negara tetangga Malaysia bisa menjadi negara maju sedangkan keadaan geografisnya hampir sama dengan Indonesia. Maka tidak bisa dipungkiri bahwa SDM Indonesia umumnya lebih rendah dari SDM Malaysia. Manusia-manusia Malaysia lebih mampu bekerja dan mengelola negaranya daripada Indonesia. Mereka lebih unggul sehingga banyak TKI yang berlomba mencari kerja ke Malaysia. Sampai sekarang tidak pernah kita dengah TKM (Tenaga Kerja Malaysia) yang datang ke Indonesia. Kita hanya bisa bicara dan berteriak bahwa kita lebih baik dari Malaysia namun kenyataan kitalah yang lebih tertinggal dari mereka.
SDM yang rendah adalah salah satu hasil dari pendidikan kita yang tidak berhasil. Anak-anak bangsa masih banyak yang tidak tamat SD sehingga membaca dan menulis saja tidak bisa. Membaca dan menulis saja tidak bisa mau dibawa kemana coba, surat kematian sendiri bisa saja ditandatangani sambil tertawa. Masih banyak orang Indonesia yang berpendapat bahwa belajar itu tidak ada gunanya malah bagi mereka hanya menghabiskan waktu dan biaya. Atau malah karna terbentur kemiskinan juga dan tidak sanggup menyekolahkan anak-anaknya.
Walau tamat SD, SMP dan SMA tetapi tetap tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk terjun ke lapangan kerja. Jadilah penganggur yang masih bergantung pada orang tua. Sampai umur berapa mereka bisa bekerja dan pekerjaan apa yang bisa mereka kerjakan? Itulah gambaran umum tertinggalnya SDM Indonesia yang disebabkan oleh kegagalan dalam pendidikan. Dan yang lebih mengerikan lagi tamatan sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur padahal sudah begitu banyak biaya yang dihabiskan untuk menyelesaikan perkuliahan. Dengan SDM rendah dan tidak berkualitas akan membawa negara ini pada kemiskinan dan keterbelakangan.
Dulu masih pernah terdengar bangsa kita adalah bangsa yang ramah dan suka bergotong royong. Sebenarnya itu digembar-gemborkan untuk memancing wisatawan asing datang ke Indonesia sehingga bisa menambah devisa negara. Tetapi tidak berlangsung lama, kemiskinan Indonesia waktu itu hanya ditutupi dan bagai bom waktu hingga lengsernya Suharto dari singgasana.
Bangsa Indonesia adalah bangsa pemalas dan tidak mau bekerja keras. Buktinya tanah Indonesia terkenal subur tetapi warganya banyak mengkonsumsi nasi aking. Dan belakangan diberitakan bahwa beras banyak diimpor untuk memenuhi kebutuhan pangan. Harga pupuk yang mahal salah satu penyebab petani tidak berani bercocok tanam sebab kalau tanaman mereka gagal panen maka utang sudah menumpuk dan mereka tidak berani mengambil resiko berusaha. Ini mengakibatkan hasil panen minim hingga tidak mencukupi kebutuhan bangsa, dengan terpaksa harus mengimpor beras dan kebutuhan pangan lainnya.
Penyakit bangsa Indonesia yang lainnya adalah serakah, suka menuntut, prasangka buruk, pendendam, tidak suka menolong dan tidak suka bekerja sama demi kebaikan. Di kalangan masyarakat ketika warga lain tampak lebih kaya dan mampu maka warga lainnya kadang menjadi irihati dan membencinya bukan irihati dan berusaha untuk memperbaiki hidup mereka. Banyak hal mau mereka lakukan untuk menjatuhkan tetangga mereka seperti memburuk-burukkan tetangga yang lebih mampu hingga mereka tertekan. Ini menjadi salah satu contoh prasangka buruk, mereka lebih suka memburuk-burukkan orang lain daripada bekerja memperbaiki kualitas hidup mereka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka yang lebih mampu juga tidak mau melihat tetangganya yang berkekurangan. Mereka tidak mau membantu walau tetangganya itu masih kerabat keluarga mereka. Mereka seperti tidak mau tahu akan kesulitan orang lain dan gaya hidup mereka juga menimbulkan irihati bagi warga lainnya. Ini akan menyebabkan kebencian bagi warga lainnya yang tidak mampu tentu saja memperburuk kualitas hidup mereka.
Salah satu yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas bangsa adalah pemerintah. Dari dulu Indonesia tidak pernah kekosongan pemerintahan. Singgasana pemerintahan tidak pernah kosong diperebutkan ketika menjelang pemilu. Banyak janji-janji untuk memperbaiki bangsa disampaikan secara terbuka dalam kampanye yang bisa membius masyarakat Indonesia. Mereka meyakinkan masyarakat dengan janji-janji manisnya yang bisa memperbaiki bangsa. Pada akhirnya masyarakat terenyuh karna sudah lama berada pada garis kemiskinan dan berharap nantinya pemimpin yang terpilih tersebut bisa memperbaiki hidup mereka.
Pemerintah tersebut terpilih beberapa bulan kemudian. Masyarakat menunggu penuh harap. Tahun demi tahun berlalu bukannya lepas dari jerat kemiskinan tetapi malah makin miskin, harga-harga semakin tidak terjangkau, harga BBM semakin tinggi. Akhirnya masyarakat menjadi tidak percaya pada pemerintah sebab mereka merasa dibodohi.
Ini menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia lemah dan tidak bertanggungjawab. Pemerintah tidak mempunyai kebijakan yang pasti yang meyakinkan. Janji-janji sewaktu kampanye hanya tinggal janji. Mereka hanya pandai berbicara tapi tidak pandai dalam bekerja. Penampilan bisa seperti orang hebat tetapi bukti nyata di masyarakat selalu menunjukkan sampai dimana sebenarnya kualitas mereka. Berbagai kesulitan masyarakat tidak pernah terselesaikan, kesulitan-kesulitan semakin bertumpuk membuat masyarakat semakin miskin.
Pemerintah seperti ini tidak mempunyai kemampuan kerja dan sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkannya pada yang lebih mampu daripada dia memimpin hanya membuat bangsa semakin sulit dan miskin. Tetapi mereka jarang mempunyai kesadaran, malah dalam pemilu akan datang mereka kabarnya akan mencalonkan diri lagi, sungguh tak tahu malu.
Lapangan kerja tidak pernah mereka ciptakan malah pengangguran semakin bertambah. Bukannya mendapatkan pekerjaan yang merata bagi masyarak tetapi pengangguranlah yang semakin merata. Sehingga banyak TKI mencari kerja ke negara-negara lain. Itu bukan hanya karna kualitas SDM Indonesia rendah tetapi juga karna sulitnya mendapatkan pekerjaan. Di negara lain, mereka hanya bisa menjadi pekerja kasar dan sering mendapatkan perlakuan kasar dari majikan mereka. Dan pemerintah kita tentu saja tidak bisa berbuat apa-apa sebab masalah-masalah dalam negeri juga belum bisa ditangani. Pemerintah tidak pernah meresa sedih dan berusaha mengatasi perginya TKI ke negara lain dengan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya.
Salah satu kelemahan pemerintah Indonesia adalah penanganan terhadap para koruptor. Kebijakan pemerintah menangani koruptor tidak membawa efek jera hingga menyebabkan pejabat lainnya tidak takut korupsi. Walau mereka tertangkap tetapi mereka sudah berhasil menumpuk harta mereka dan ketika keluar dari penjara mereka masih bisa menikmatinya. Hampir setiap hari di media-media disiarkan tentang penangkapan koruptor oleh KPK tetapi penyelesaiannya tidak kunjung selesai sebab kemungkinan koruptor menyogok para abdi hukum sangat besar dan para abdi bisa diajak kompromi. Uang negara akan tersedot oleh para koruptor dan ini bisa menghalangi berbagai rencana pembangunan yang telah disusun. Mereka merampok harta negara.
Para koruptor adalah para pejabat negara yang tidak bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka. Pada awalnya mereka diangkat dan terpilih menjadi pejabat karna mereka dianggap mampu bekerja dengan baik memperbaiki bangsa ini. Tetapi sebaliknya bukan perbaikan yang mereka hasilkan tetapi keburukan. Misalnya dana yang seharusnya disiapkan oleh negara yang disediakan dan disalurkan pemerintah untuk membangun berbagai fasilitas sekolah dikorupsi oleh pejabat tertentu sehingga pembangunan fasilitas sekolah menjadi tidak ada. Demikin juga dana yang disiapkan untuk pembangunan jalan untuk memperlancar transportasi, dikorupsi oleh pejabat tertentu sehingga perbaikan jalan tidak terlaksana. Jadi koruptor adalah penyebab utama dalam berbagai kesulitan dan kesulitan bangsa yang pada akhirnya juga membawa kemiskinan bagi masyarakat.

Walau kondisi bangsa Indonesia sudah cukup memprihatinkan namun kita tidak bisa tinggal diam dan menunggu kehancuran. Kita harus berbuat sesuatu untuk menyelamatkan bangsa ini.
1. Meningkatkan SDM
Meningkatkan SDM Indonesia melalui pendidikan. Pemerintah harus mempunyai kebijakan untuk meningkatkan pendidikan. Mungkin dengan menyediakan pendidikan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Sehingga mereka yang tidak mempunyai biaya bisa sekolah menggapai cita-cita mereka.
Berbagai pembangunan untuk mendukung pendidikan mesti dilaksanakan. Belakangan ini begitu banyak bangunan sekolah yang nyaris runtuh karna tidak adanya pembangunan atau malah karna tindakan koruptor yang memangkas dana untuk pembangunan. Penyediaan fasilitas pendudukung pendidikan yang penting juga perlu disediakan seperti perpustakaan dan laboratorium penelitian. Masih banyak sekolah yang tidak mempunyai perpustakaan dan laboratorium terutama yang pada sekola-sekolah yang berlokasi di daerah terpencil.
Mengangkat guru-guru yang kompeten melaui testing yang memadai adalah salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan. Guru-guru yang kompeten sangat dibutuhkan untuk mendidik dan membimbing siswa. Guru yang tidak baik akan menghasilkan siswa yang kurang baik. Jadi hendaknya memilih guru-guru yang berkualitas adalah salah satu solusi. Jangan pernah mengangkat seorang guru karna nepotisme atau karna ada orang dalam atau karna ia bisa membayar puluhan juta sebagai uang pelicin. Jika hal ini terjadi akan berakibat fatal terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Sebab coba banyangkan bagaimana guru-guru yang menjadi guru karna menipu mengajari siswa, bukanka? akan menghasilkan siswa-siswa penipu?
2. Semangat kerja keras
Kesulitan bisa saja terus mewarnai kehidupan kita tetap kalau bangsa kita mempunyai semangat kerja keras maka lambat laun akan membawa perbaikan. Semangat kerja keras artinya pantang menyerah dan selalu berusaha mencari peluang dalam hidup ini. Tidak putus asa karna gagal mencapai sesuatu tetapi mencoba lagi dengan semangat baru.
Kita tidak boleh menunggu semua kesulitan mereda tetapi kita harus mulai bekerja untuk memperbaiki kualitas hidup kita sendiri. Dan kalau sudah mampu dan memungkinkan untuk menolong orang lain maka diharapkan bisa meringankan penderitaan orang lain.
Orang-orang yang berusaha dan bekerja keras adalah orang-orang yang memiliki kemungkinan untuk sukses daripada orang-orang yang tidak berani mencoba sama sekali karna takut gagal. Jangan terlalu berharap atau menuntut dari pemerintah harus mengatasi masalah ini dan itu, mereka sudah mempunyai banyak masalah yang harus mereka selesaikan. Tanyakan apa yang bisa kita perbuat untuk memperbaiki bangsa ini bukannya menanyakan apa yang bisa diperbuat negara untuk kita. Semuanya harus kita mulai dengan memperbaiki diri kita sendiri dengan selalu berusaha dan bekerja keras.
3. Pemerintah yang bijaksana dan mau bekerja keras
Pemerintah harus berusaha bekerja dengan baik. Mereka harus mempunyai kebijakan-kebijakan yang brilian untuk memperbaiki dan membangun bangsa. Saatnya bagi mereka untuk bekerja sebab mereka dipilih dan digaji oleh negara untuk bekerja bukan untuk bermain-main.
Janji-janji saat kampanye sebaik mungkin harus mereka usahakan untuk diselesaikan. Janji-janji tersebut umumnya untuk memperbaiki kualitas bangsa seperti memberantas kemiskinan dengan mencipatakan lapangan kerja, memberantas koruptor dengan meminta seluruh kekayaan negara untuk dikembalikan dan hukuman terhadap mereka membawa efek jera. Bila penting gantung para koruptor sebab akan banyak orang miskin yang mati kelaparan karna mereka sebab mereka mengambil yang bukan milik mereka.
Seluruh aparat, pejabat pemerintah diharapkan bekerja dengan baik sebab mereka dipilih untuk menduduki jabatan itu untuk bekerja bukan untuk tidur-tiduran. Harus dibentuk pengawas yang bisa mengawasi para pejabat supaya mereka bekerja dengan baik. Dan jika mereka bekerja tidak sesuai dengan peraturan maka sebaiknya diberhentikan daripada membawa dampak buruk lebih luas bagi masyarakat.
Tidak ada nepotisme dalam merekrut para pekerja pemerintah. Misalnya karna seseorang mempunyai jabatan penting dalam pemerintahan maka dia sesuka hati mengangkat dan menempatkan anggota keluarganya dalam pemerintahan. Kalau hal ini terjadi sebaiknya pejabat tersebut diberhentikan dari jabatannya dan menggantinya dengan orang yang lebih baik dan tidak nepotisme.
Dalam bekerja para pejabat pemerintah juga harus bekerja dengan baik. Jika mereka melayani masyarakat tidak membuat peraturan-peraturan sendiri yang memberatkan seperti untuk membuat KTP meminta uang yang lumayan besar dan tidak akan diselesaikan jika tidak membayar dalam jumlah yang diminta. Demikian juga dalam pengurusan surat-surat lainnya hendaknya pemerintah tidak mempersulit untuk mendapatkan uang tambahan. Sebab mereka bekerja sudah digaji secara wajar dan tidak diperkenankan mengadakan pungutan liar.
Jika beberapa hal diatas kita laksanakan, maka akan menciptakan pemerintahan yang bersih. Semua aparat dan pejabat bekerja sesuai dengan kemampuan mereka akan memperbaiki kualitas bangsa Indonesia.
Seluruh bangsa bekerja keras sesuai dengan kemampuannya akan memperbaiki kualitas dirinya dan akhirnya secara menyeluruh akan memperbaiki kualitas bangsa. Para penganggur berangsur-angsur bisa mendapatkan pekerjaan dan bisa menghidupi keluarga mereka yang pada akhirnya dapat mengatasi berbagai kesulitan hidup mereka. Kemiskinan secara perlahan akan lenyap berobah menjadi kemakmuran yang didambakan sejak kemerdekaan Indonesia. Indonesia bangkitlah.

Deliserdang, Mei 2008

Tidak ada komentar: