3 Ahli Kunci
Selama hidupku tidak pernah aku berurusan dengan tukang kunci atau ahli kunci biasa buka di pinggir jalan. Walau aku sudah berumur 28 tahun tidak pernah sekali pun aku membuat kunci duplikat. Selama ini aku hanya sekedar melihat mereka dan tempat usaha mereka nongkrong di pinggir jalan. Tidak pernah ada keinginan membuat duplikat kunci kamarku walau hanya satu.
Tetapi awal bulan ini aku harus berurusan dengan mereka. Atasanku di kantor yakni kepala sekolah menyuruhku membuat duplikat kunci kantor sehingga kami masing-masing memiliki satu sehingga tidak harus repot saling menunggu ketika si pembawa kunci belum terlambat. Alhasil aku setuju dan sore itu mencari tukang kunci ke arah pusat
Hari berikutnya aku masuk kantor dan mencoba kunci tersebut ternyata tidak bisa. Sore sepulang kerja aku mampir ke tukang kunci yang sama dan memberitahu bahwa kunci tersebut tidak bisa digunakan. Kemudian dia bekerja memperbaikinya. Dia yakin akan bisa. Aku pulang dan ketika aku mencobanya ternyata tidak bisa juga. Sepulang kerja aku kembali ke tempat itu tetapi ternyata dia tutup. Menurutku dia lari dari tanggungjawab. Aku tidak menyerah hari berikutnya aku datang lagi. Kali ini dia tidak bisa mengelak. Dia mengatakan bahwa kunci sudah siap dan tinggal menunggu seseorang mengantarnya besok dan menyuruhku kembali. Aku sadar dia hanya beralasan menutupi ketidaksanggupannya.
Pandanganku terhadap tukang kunci mulai berubah dan kurang mempercayainya. Tetapi aku mencoba tukang kunci yang lain ketika yakin bahwa tukang kunci yang pertama tidak sanggup lagi. Aku tahu bawa peruntungan semua orang tidak sama. Sama seperti tukang pertama. Dia menerima kunci dan mulai bekerja. Setelah aku serahkan uang aku terima kunci tersebut dan berharap kunci tersebut bisa aku gunakan sehingga tidak repot di kantor. Tetapi ternyata tukang tersebut sama saja dengan tukang yang I. Untuk ke dua kalinya aku pergi kesana dan dia memperbaikinya juga tetapi ketika besoknya aku coba hasilnya tetap nihil.
Aku tidak kembali ke tukang I dan II tetapi aku mencoba tukang kunci III. Pada tukang kunci III, aku ceritakan bahwa sudah dua kali kubawa ke tukang kunci yang berbeda tetapi tidak berhasil. Dia mengatakan sebaiknya kunci yang dibuat tukang I dan II aku lemparkan ke wajah mereka sebab mereka tidak bertanggungjawab. Dia juga masih sempat menanyakan siapa tukang kunci I dan II, sepertinya dia mengenalnya ketika aku memberitahu ciri-ciri fisiknya. Dia pun kembali bekerja dengan penuh percaya diri. Tetapi ternyata dia sama bodohnya dengan tukang I dan II ketika besoknya aku mencoba kuncinya. Aku juga kembali dan dia mencoba keahlian memperbaikinya tetapi hasilnya tetap nol besar.
Apakah aku harus mencoba tukang kunci yang ke IV? Jangan-jangan mereka semua sama tidak bisa mengerjakannya sementara uang dan waktuku lenyap. Sejak saat itu aku tidak percaya pada promosi palsu mereka yang jelas-jelas menuliskan ahli kunci. Satu hal yang tidak mereka lakukan adalah mengakui bahwa mereka tidak bisa dan tidak sanggup ketika mereka tidak bisa membuatnya. Jika seperti ini ceritanya bukankah mereka makan dari hasil tipuan sama saja dengan para koruptor yang makin tampak belangnya akhir-akhir ini? Jika hanya bisa membuat kunci yang gampang dan biasa apakah patut disebut ahli kunci? Sampai sekarang kunciku tidak berhasil dikloning dengan sukses, hanya aku tahu bahwa ketiga ahli kunci itu adalah pembohong.
Bagaimana pendapat Anda?