Narkoba atau narkotika dan obat terlarang telah beredar luas di masyarakat. Banyak orang sudah ketergantungan terhadap narkoba dan tidak bisa lepas dari pengaruh buruknya. Berbagai penangkapan terhadap pemakai narkoba hampir setiap hari disiarkan melalui koran dan media elektronik. Mulai dari masyarakat biasa, para artis bahkan polisi juga sudah banyak yang terjerat narkoba dan tidak dapat melepaskan diri darinya. Beberapa pemakai narkoba keluarmasuk penjara karena tidak bisa lepas dari narkoba.
Penangkapan terhadap pemakai narkoba dan menjebloskannya ke dalam penjara tidak mempunyai efek jera. Sebab ternyata di lembaga permasyarakan sendiri narkoba dapat beredar dengan bebas bahkan beberapa gembong narkoba dapat mengendalikan peredaran narkoba dari lembaga permasyarakatan. Hal ini patut disayangkan, seharusnya di lembaga permasyarakatan mereka bisa menyadari kekeliruannya selama ini dan sadar bahaya narkoba bagi diri dan keluarganya hingga mereka tidak akan kembali mengkonsumsi narkoba.
Banyak pemakai narkoba yang tidak menyadari dampak buruk narkoba bagi diri sendiri dan keluaga mereka. Memang kalau sudah kecanduan pikiran logis akan hilang terselubung oleh candu narkoba. Seolah-olah semua masalah hidup hilang karena menggunakan narkoba. Tetapi kenyataannya narkoba dapat membuai atau membuat seolah-olah semuanya berjalan dengan baik, malah narkoba akan menciptakan masalah yang baru yang semakin memperkeruh situasi.
Narkoba dinyatakan terlarang sebab barang tersebut dapat merugikan kesehatan pemakainya. Narkoba dapat menghancurkan kesehatan. Daya tahan tubuh yang semakin menurun akan mudah terjangkit oleh penyakit. Kemampuan berpikir juga semakin menurun atau pikiran logis untuk menyelesaikan permasalahan hidup semakin tumpul dan tidak bisa diajak berkompromi.
Daya pikir menjadi tumpul digerogoti narkoba sebab narkoba langsung menyerang saraf pusat. Masalah-masalah yang seharusnya bisa diatasi menjadi mustahil dapat diatasi atau malah tidak dapat terjangkau oleh pikiran yang sudah candu narkoba. Kualitas hidup akan semakin buruk sebab terkadang tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan yang buruk.
Yang ada dalam pikiran pemakai narkoba hanya bagaimana supaya dapat mendapatkan efek senang yang hanya berlangsung sementara ketika mengkonsumsi narkoba. Ini sangat berakibat buruk bagi diri sendiri dan keluarga sebab apa saja mau dilakukan pecandu narkoba untuk mendapatkan barang berbahaya itu. Mereka tidak tahu lagi bahwa perbuatan tersebut sangat buruk, mereka hanya ingin senang dan senang seperti orang yang mabuk. Dunia seolah menjadi milik sendiri padahal kenyataannya rumah saja tidak punya.
Jika pemakai narkoba sudah ketergantungan pada barang haram itu atau telah menjadi pecandu narkoba maka amat sulit melepaskan diri darinya. Pikirannya hanya tertuju pada narkoba dan bagaimana cara mendapatkannya. Kalau sudah menjadi pecandu, maka ketika tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk memakai narkoba mereka akan merasa tersiksa. Gelisah, uring-uringan, suka melamun dan hidup seperti di dunia lain. Jika tidak mendapatkannya, hidup mereka bagai di gurun pasir yang panas seperti cacing kepanasan dan tidak bisa menjalani hidup dengan tenang dan damai.
Apa pun mereka lakukan untuk mendapatkan kembali narkoba untuk melepaskan diri dari siksaan yang mereka rasakan. Keluarga akan mengalami dampak langsung dari anggota keluarga mereka yang kecanduan. Rasa tanggungjawab terhadap keluarga menjadi hilang dan mereka seolah lepas tangan terhadap masalah keluarga. Mereka menjadi tidak peduli terhadap kelangsungan hidup keluarga mereka sebab sudah dibutakan oleh narkoba.
Jika pecandu itu dulunya adalah tulang punggung keluarga maka setelah kecanduan mereka akan menjadi beban keluarga. Keuangan keluarga akan mengalami defisit untuk memenuhi kebutuhan keluarga sebab tidak ada lagi penghasil sumber keuangan. Pada akhirnya keluarga akan hancur. Anak-anak tidak terurus dan putus sekolah karena ketiadaan biaya. Pertengkaran suami istri tidak terhindarkan yang dapat berujung pada perceraian. Jika hal ini terjadi masa depan anak-anak juga akan hancur tanpa bimbingan dan kasihsayang orang tua.
Perabot-perabot rumah tangga satu persatu terjual untuk membeli narkoba. Rumah akan semakin kosong dan bisa dibuat lapangan bulu tangkis. Setelah keluarga hancur, rumah tersebut kemungkinan akan dijual dan semua yang ada di depan mata akan hilang. Kalau pun keluarga dapat bertahan dengan kepala keluarga pecandu narkoba maka proses pemiskinan keluarga akan tiba dengan cepat.
Betapa buruknya dampak narkoba bagi diri sendiri dan keluarga! Ada beberapa upaya untuk mencegah supaya anggota keluarga tidak terjerat narkoba, antara lain :
1. Katakan tidak pada narkoba (say no to drugs)
Kita harus mempunyai prinsip hidup menolak pemakaian narkoba. Anti narkoba dengan segala bentuknya. Jangan pernah sekali pun mencoba bagaimana rasanya narkoba. Sebab banyak para pecandu narkoba awalnya hanya ingin mencoba bagaimana rasanya. Setelah tahu, mereka tidak dapat lagi lepas darinya sebab narkoba itu melumpuhkan daya pikir.
Kita harus menyadari dampak buruk narkoba bagi kesehatan. Daya tahan tubuh akan semakin rendah dan rentan terhadap penyakit. Dengan kesadaran seperti ini maka kita tidak akan berani mencoba walau disodorkan secara gratis di hadapan kita. Dengan tegas kita menolaknya.
Pengetahuan mengenai narkoba patut kita pelajari dari berbagai buku dan internet. Kita akan mempunyai pemahaman dan pengetahuan tentang narkoba dan tujuan sebenarnya pemakaian narkoba dalam pengobatan. Dengan pengetahuan lebih maka kita juga bisa memberikan pemahaman tentang dampak buruk narkoba bagi anggota keluarga kita sehingga mereka juga tidak berani mencobanya.
2. Memilih lingkungan pergaulan yang baik
Banyak orang terkena narkoba karena salah dalam memilih lingkungan pergaulan. Ini bisa terjadi ketika kita ingin bergaul dan bersenang-senang dengan banyak orang. Kita ingin dikenal sebagai anak gaul. Apa pun kita lakukan supaya diterima menjadi anggota suatu perkumpulan termasuk mencoba mentah-mentah narkoba yang disodorkan pada kita. Kita hanya berpikir supaya diterima oleh mereka dengan mengabaikan kesehatan dan keluarga kita. Yang pada akhirnya membuat kita lupa diri dan lupa akan keluarga kita. Anggota kelompok akan senang melihat kita juga kecanduan seperti diri mereka sendiri artinya mereka tidak hanya mau menghancurkan diri mereka sendiri tetapi juga menghancurkan kehidupan orang lain. Mereka akan tertawa melihat kehancuran diri kita dan ketidakmampuan kita terlepas dari jerat narkoba.
Pandai-pandailah memilih lingkungan pergaulan. Ini dibutuhkan kepekaan terhadap masalah-masalah lingkungan. Kalau kita sudah tahu kalau suatu perkumpulan sudah terlibat masalah narkoba, maka jangan pernah sekali-kali mencoba menjadi anggotanya. Segera membelakangi dan meninggalkan mereka tanpa syarat. Kita harus berani mengambil tindakan demi diri sendiri dan keluarga.
3. Mencintai kehidupan
Kalau kita mencintai kehidupan maka pasti kita tidak akan menghancurkannya dengan narkoba. Kita akan menjalani dan merawat kehidupan kita dengan baik. Kita diberikan Tuhan kehidupan baik yang selayaknya kita pergunakan untuk kebaikan bagi masyarakat bukan menjadi sampah masyarakat yang harus disingkirkan.
Mendekatkan diri pada Tuhan dengan mengikuti ibadah sesuai dengan kepercayaan kita akan menambah kecintaan kita pada kehidupan. Kita mengasihi dan mencintai orang lain seperti mengasihi dan mencintai diri sendiri sebagaimana Tuhan juga mengasihi kita dengan memberikan kehidupan yang baik. Kita akan mencintai diri kita dan keluarga kita dengan tulus. Kita memberikan diri kita bagi mereka dan tidak mau menjadi budak narkoba yang akan menghancurkan hidup diri dan keluarga kita.
Kecintaan terhadap keluarga dan bertanggungjawab akan masa depan anak kita sangat diperlukan. Keharmonisan dalam hidup keluarga harus kita bangun, saling menghormati, menolong dan memahami satu sama lain. Jangan pernah membiarkan anggota keluarga berjuang mengatasi masalah mereka sendiri. Persoalan-persoalan keluarga hendaknya bisa diatasi bersama-sama sehingga tercipta keluarga yang damai penuh cinta tanpa narkoba.
Deliserdang 15 Mei 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar