Aku suka membaca. Sejak kecil aku telah menyukai cerita-cerita fiksi. Tapi saat aku SD Impres, tidak bisa berbuat banyak untuk memenuhi keinginanku untuk membaca sebab di sekolah tersebut tidak ada perpustakaan. Jadi aku hanya bisa mendapatkan cerita-cerita singkat dari buku pelajaran bahasa
Kalau sedang membaca aku bisa larut di dalam cerita yang kubaca. Asalkan buku cerita pasti aku suka dan aku baca sampai habis. Walau kadang karna sibuk sebuah novel baru selesai sampai seminggu. Novel yang paling aku sukai berjudul “Mushasi” tentang perjalanan seorang samurai yang mengikuti jalan pedang. Dan buku tersebut aku baca habis ketika SMA kelas dua. Dan memang benar penulisnya hebat sampai aku larut dan berangan-angan seolah-olah akulah pelaku dalam cerita tersebut. Dan cerita yang lain yang aku suka adalah cerita petualangan. Mengenai seorang yang menjelajahi dunia dengan hampir tidak punya kemungkinan untuk selamat misalnya terombang-ambing di tengah lautan ketika kapalnya karam dan terdampar di suatu pulau yang belum dihuni oleh manusia. Dan cerita lain yang cukup menarik adalah cerita ditektif seperti buku-buku Agatha Cristie, walau masih sedikit bukunya yang aku baca. Dan setiap bukunya amat menarik, kita diajak menduga siapakah pelaku pembunuhan itu, dan yang paling tidak mungkin menurut dugaan kita ternyata dialah pelakunya, yang dalam cerita paling lemah dan mungkin punya cacat phisik.
Tapi aku akui kalau aku ini adalah pembaca musiman artinya ada waktunya suka membaca terus-menerus. Dan ada waktunya tidak mood sama sekali sama buku. Dan waktunya ini tidak pasti.
Suatu saat aku tertarik membaca buku dan aku berencana akan membaca sedikitnya satu buku dalam satu hari. Maklum
Ketika tidak ada siswa maupun guru yang masuk perpustakan aku asyik membaca. Dan buku yang kubaca memang buku cerita anak-anak tapi dalam bahasa Inggris. Dan lumayan menyenangkan juga kegiatan ini bagiku dan saat sore hendak pulang ada satu buku yang belum selesai aku baca. Jadi aku bawa pulang dan berencana akan membacanya di angkot sebab waktuku di angkot sampai di rumah hampir satu jam sebab di jalan sering macet.
Aku naik angkot dan mengambil tempat duduk di sudut belakang supaya tidak mengganggu penumpang yang naik dan turun dari angkot. Aku mulai membaca dengan asyiknya tanpa memperdulikan para penumpang lain. Dan buku yang kubaca memang cerita petualangan juga. Jadi dalam pikiranku sudah tertanam pertanyaan yakni apa kejadian selanjutnya dan apakah sang tokoh utama berhasil melarikan diri dari bandit-bandit. Angkot bergoyang-goyang, aku tidak perduli lagi, mataku terus melotot mengikuti jalannya cerita. Dan kadang aku tersenyum ketika tokoh utamanya berhasil meloloskan diri dengan akalnya. Aku benar-benar hanyut dalam cerita tersebut.
Nah ketika aku rasa sudah sampai di rumah, aku hanya pakai perasaan sebab sedang asyik baca maka aku mendongkakkan kepalaku dan melihat sekelilingku apakah sudah sampai. Aku terkejut, aku tidak kenal lingkungan ini sedangkan hari sudah menjelang malam. Kok bisa asing gini lingkungannya, pikirku, pasti aku sudah kelewatan nih, masa sampai ke pelosok-pelosok seperti ini dan rumah-rumah juga sudah jarang. Secepatnya aku bilang stop ke pak supir karna tidak mau dibawa lebih jauh lagi. Aku turun, benar aku sudah kelawatan jauh dari tujuanku, yah gara-gara asyiknya buku cerita. Sial pikirku dan aku takut kalau aku tidak punya ongkos untuk kembali sebab biasanya aku hanya bawa uang pas-pasan. Aku rogoh kantungku, untung masih ada ongkosku kalau tidak bisa kacau dah, jalan kaki lumayan jauh dengan perut keroncongan dan pasti akan sampai di rumah dengan kondisi payah setengah mati. Semua gara-gara keasyikan membaca. Membaca mengasyikkanku.
Sondang Malau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar