Selasa, Mei 27, 2008

Berdemonstrasi Demi Rakyat

Demonstrasi mempunyai kekuatan yang besar. Demonstrasi adalah sarana untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan-tuntutan karna ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan atau menuntut perbaikan kehidupan. Demonstrasi bisa menghasilkan perubahan atau mengakibatkan turunnya pemimpin yang dianggap gagal dari jabatannya. Contohnya adalah lengsernya mantan presiden Soeharto dari kursi kepresidenan dan melahirkan semangat baru dalam era reformasi. Reformasi adalah salah satu produk dari demonstrasi yang bisa disebut sebagai masa keterbukaan dan kebebasan. Sebab selama orde baru Indonesia terselubung oleh ketertutupan, ketidakjelasan dan pembatasan hak oleh pemerintah. Siapa saja yang dianggap mencoba melawan akan ditangkap dan dipenjarakan.
Demonstrasi erat kaitannya dengan demonstran atau pelaku demonstrasi. Pelaku demonstrasi yang paling disegani adalah mahasiswa karna mereka tidak masuk ke dalam golongan tertentu dan dianggap murni menyampaikan tuntutan demi masyarakat. Mahasiswa juga dianggap kaum cerdik pandai sehingga mereka dianggap pantas menyampaikan tuntutan mereka sebab mereka berdemonstrasi karna melihat berbagai kekurangan dan penderitaan yang dialami masyarakat.
Demonstrasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu yang direncanakan sebelum melaksanakan aksi itu. Sehingga demonstrasi membutuhkan persiapan-persiapan tertentu. Sebelum berdemonstrasi diharuskan mengadakan diskusi terlebih dahulu untuk membahas materi yang akan dituntut. Disini bisa diartikan memahami dulu letak permasalahan sebenarnya. Apakah menuntut perbaikan ekonomi masyarakat atau seperti belakangan ini menuntut agar harga BBM tidak dinaikkan. Jangan pergi berdemonstrasi jika tidak tahu letak persoalan tuntutan. Modal utama harus ada yaitu pengetahuan dan pemahaman terhadap persoalan. Jangan pernah berdemonstrasi karna ikut-ikutan seperti burung beo, meneriakkan suatu kata tetapi tidak tahu apa artinya. Sama halnya juga dengan tong kosong nyaring bunyinya. Berkoar-koar bagai ayam jago yang nyatanya adalah ayam sayur.
Dalam diskusi sebelum terjun ke lapangan juga dibahas bagaimana cara menyampaikan tuntutan mereka dengan efektif, apakah hanya dengan berteriak-teriak sambil menunjukkan poster atau lebih kreatif lagi dengan membuat semacam pertunjukan sehubungan dengan materi tuntutan. Hal ini dilaksanakan agar demonstrasi bisa diarahkan dan dikordinir dengan baik bukan hanya maju ke depan dan berkoar-koar dengan pengeras suara dengan dada dibusungkan.
Tempat berdemonstrasi juga perlu dipertimbangkan. Dimana posisi yang tepat memulai dan berlangsungnya demonstrasi hingga bubar. Salah jika berdemonstrai ditengah jalan sambil membakar ban sehingga mengganggu jalannya lalu lintas. Selain mengakibatkan polusi udara sebab ban yang dibakar menghasilkan asap yang lumayan hitam dan pekat juga tidak akan mengundang simpati dari masyarakat sekitar yang kegiatannya jadi terganggu. Jadi disini berdemonstrasi akan menambah masalah baru bukannya bisa menyelesaikan masalah. Tentu para demonstran akan mendatangi pihak yang paling dekat atau pihak yang mempunyai wewenang untuk merubah suatu kebijakan yang dituntut biasanya kalau di tingkat provinsi berdemonstrasi di depan kantor gubernur atau di depan kantor DPRD. Gubernur adalah pembuat kebijakan di tingkat propinsi dan DPRD adalah wakil rakyat yang diharapkan mewakili rakyat yang mengahadapi suatu persoalan.
Para demonstran hendaknya mempunyai misi yang murni datang dari diri mereka sendiri sebab merasakan penderitaan rakyat dan ingin merubahnya. Jadi disini demonstran harus memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah rakyat dan kepekaan ini bisa didapatkan kalau mereka dekat dengan masyarakat. Jangan pernah berdemonstrasi untuk kepentingan golongan tertentu apalagi pergi berdemonstrasi karna mendapatkan bayaran. Ini adalah salah satu penyelewengan dalam menggunakan media demonstrasi dan banyak demonstran terjebak dalam masalah ini jadilah mereka menjadi demonstrans bayaran yang berteriak tanpa adanya dorongan dari dalam diri mereka. Demonstran bayaran ini akan mencoreng perjuangan pahlawan demonstran yang gugur murni memperjuangkan nasib rakyat. Seharusnya mereka malu pada diri mereka sendiri yang mau diperbudak demi uang.
Para demonstran yang sebenarnya adalah orang-orang yang sadar dan mempunyai pikiran logis. Sadar berbagai resiko yang dihadapi dan mau menanggung resiko tersebut demi tercapainya tuntutan mereka. Banyak demonstran palsu yang pergi berdemonstrasi setelah mabuk atau setelah mengkonsumsi narkoba sehingga seolah-olah mereka adalah pemberani hingga mati sekali pun. Mereka sudah dipengaruhi obat-obatan terlarang yang bisa membuat tindakan mereka di luar kendali kewajaran. Maka hasil dari demonstran seperti ini adalah tindakan anarkis dan menghancurkan. Mereka menghancurkan kaca-kaca bangunan dengan batu-batu, hingga membakar kendaraan bermotor yang ditemukan di dekat mereka. Kehancuran dan kekacaulah yang mereka buat sehingga tidak menyelesaikan masalah tetapi menciptakan masalah yang baru dan juga membuat kerugian materi yang tidak sedikit. Pada akhirnya mereka akan berurusan dengan pentungan, gas air mata dan peluru karet polisi yang akan berusaha mengamankan situasi dan menginapkan mereka dipenjara.
Para demonstran palsu seperti ini yang sudah dipengaruhi oleh obat-obatan biasanya akan mengacaukan tujuan murni sebuah demonstrasi. Tujuan sebenarnya dari demonstrasi adalah menyampaikan argumentasi atau adu argumentasi dengan pihak yang dianggap bertanggungjawab dengan masalah yang dibawa. Untuk menyampaikan argumentasi dibutuhkan kesadaran, pikiran logis dan kepala dingin sehingga tidak mudah tersulut emosinya. Tetapi dengan demonstran yang sudah mabuk minuman dan narkoba tidak akan ada adu argumentasi tetapi akan menjadi adu otot dan mereka akan menjadi sasaran empuk polisi yang mempunyai pelindung lengkap.
Demonstrasi yang baik bukan hanya menyampaikan tuntutan dengan harga mati atau harus dilaksanakan atau negara ini akan mereka kacaukan akan tetapi demonstran juga menawarkan solusi-solusi yang konstruktif melalui argumentasi yang baik. Itulah makna dari demonstrasi yang sebenarnya yakni mencoba menawarkan solusi akan suatu masalah sehingga demonstran juga ikut mencoba mengatasi persoalan yang sedang dihadapi. Misalnya tuntutan supaya harga BBM tidak naik, demonstran menawarkan solusi yakni mengurangi gaji pejabat negara, menghapuskan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan mengalihkan uang tersebut untuk memberikan subsidi terhadap BBM sehingga harganya tidak perlu dinaikkan. Untuk menawarkan solusi ini demonstran kembali pada persiapan sebelum berdemonstrasi yaitu dengan memahami suatu persoalan secara mendalam baru kemudian maju ke medan demonstrasi sehingga tidak ada kekacauan dan tindakan anarkis tetapi berdemonstrasi dengan tertib dan menawarkan solusi. Mari berdemonstrasi dengan baik.


Deliserdang, 24 Mei 2008

Tidak ada komentar: