Rabu, Juni 04, 2008

Indonesia hari Rabu, 04 Juni 2008

Setelah kemarin banyak yang mengecam tindakan FPI dan presiden dengan tegas meminta polisi menangkap mereka yang melakukan tindakan anarkis terhadap Aliansi Kebangsaan maka hari ini di media elekronik menyiarkan penangkapan terhadap anggota FPI yang diduga ikut dalam aksi tersebut.
Masih banyak rakyat di negeri ini yang mendukung penangkapan tersebut yang menunjukkan bahwa rasio mereka masih berjalan dengan normal. Intinya adalah negara kita adalah negara hukum dan hukum harus ditegakkan. Tidak ada hukum rimba di Indonesia.
Diberitakan dalam penangkapan itu polisi menurungkan seribu lima ratus anggotanya dan langsung menuju kantor FPI dan melakukan pemeriksaan. Mereka membawa foto tersangka yang pada kejadian tersebut mungkin tertangkap kamera. Penangkapan ini berjalan dengan mulus tidak ada hambatan apa pun.
Tindakan penangkapan ini adalah suatu proses penegakan hukum dengan menangkap semua perusuh yang mengganggu ketertiban umum dan mengancam nyawa orang lain. Juga menegakkan citra polisi Indonesia bahwa mereka mampu melaksanakan tugas dengan baik tidak seolah lepas tangan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada.
Menurutku itu sudah tindakan bagus dan langkah pertama yang bagus tetapi jangan hanya berhenti di titik itu tetapi semuanya harus diproses dan itu adalah tanggung jawab polisi bukan supaya dipandang hebat dan dikatakan mempunyai kompetensi tetapi berdasarkan tugas dan tanggung jawab mereka. Perkera itu seharusnya diproses dengan baik dan secara terbuka tidak ada yang perlu ditutup-tutupi lagi kalau semua berjalan pada jalan yang sebenarnya. Berikan pelajaran yang baik bagi para perusuh itu tanpa pandang bulu dan itu adalah langkah maju bagi Indonesia.
Berita tentang korupsi juga tidak mau tinggal diam, penangkapan terhadap petugas bea dan cukai dilaksanakan dan masih dalam proses pemeriksaan. Sementara barang bukti yang diduga hasil korupsi adalah uang lima ratus juta rupiah ditemukan di dalam amplop. Sikat terus para koruptor dari negari ini, itu adalah langkah terbaik memperbaiki kondisi dan moral bangsa kita yang rusak. Korupsi jelas merusak diri sendiri dan masyarakat yang membuat negara semakin terpuruk.
Seperti kasus korupsi lainnya yang susah melihat sampai dimana penyelesaiannya semonga kali ini bisa berjalan dengan mulus sehingga KPK tidak hanya pandai menangkap tetapi pandai menyelesaikan tugas-tugas mereka. Bukan hanya mereka yang bertanggung jawab tetapi aparat hukum juga harus bekerja dengan tangkas. Proses tuntas segala perkara yang tertangkap sehingga kasus korupsi tidak tertimbun sehingga menjadi susah diatasi sebab terlalu banyak dan kurangnya tenaga. Selagi masih ada waktu maka semua harus diproses secepatnya dengan baik.
Semakin lama protes terhadap kenaikan BBM semakin menyurut sudah hampir tidak menjadi fokus utama lagi. Dan pasti lama-kelamaan akan hilang juga seperti demonstrasi penolakan BBM seperti sebelum-sebelumnya. Tetapi yang masih berlanjut adalah dampak dari kenaikan tersebut yang membuat rakyat kecil kewalahan seolah kepala mereka sedang dibenamkan ke dalam lumpur.
Aku hanya berharap penderitaan rakyat ini sebagai tantangan buat mereka untuk bekerja lebih keras lagi. Lebih banyak menderita dan terus mampu mengatasinya akan membuat rakyat lebih kuat dan lebih berani menjalani hidup. Sekali hidup tidak ada kata-kata mundur dan pasrah tetapi hidup itu adalah perjuangan yang tidak ada akhirnya.
Mulai memperbaiki diri adalah contoh baik untuk memajukan bangsa. Tidak usah berpikiran macam-macam menyelesaikan persoalan negeri ini secepat kilat tetapi selesaikan dulu persoalan diri sendiri baru menyelesaikan persoalan orang lain. Membangun diri sudah menjadi tindakan langsung membangun bangsa sebab bangsa yang maju mempunyai manusia-manusia yang maju.

Tidak ada komentar: