Hampir semua elemen bangsa menolak kenaikan harga BBM tetapi pemerintah tidak mau mundur selangkah pun. Pemerintah resmi menaikkan harga BBM sejak Sabtu tanggal 23 pukul 00 dini hari. Pada dini hari itu mahasiswa berdemonstrasi dengan agak berlebihan sehingga memaksa polisi menyerang kampus.
Tuntutan para demonstran tampaknya tidak membuahkan hasil sebab harga BBM tetap dinaikkan. Sejak kenaikan BBM unjuk rasa belum sepenuhnya berhenti. Hari ini di Jakarta supir angkot mogok massal menolak kenaikan BBM. Banyak masyarakat yang hendak melakukan aktivitasnya menjadi terganggu.
Setelah BBM naik harga-harga bahan pangan lainnya juga ikut naik. Mereka berasalan menaikkan harga barang sebab naiknya biaya transportasi. Banyak orang mengeluh sementara itu mahasiswa masih melakukan demonstrasi hari ini diberitakan mahasiswa UKI melakukan demonstrasi yang cenderung anarkis melempari polisi dengan batu dan bom molotop.
Berita hangat lainnya adalah mengenai pembagian BLT. Tentang penolakan BLT mulai dari alasan bantuan tersebut tidak mendidik dan membuat ketergantungan. Bantuan tersebut juga diperkirakan akan mengakibatkan konflik di antara masyarakat sebab masih menggunakan data pada tahun 2005 sedangkan jumlah orang miskin sudah bertambah. Mereka berpendapat jika memang BLT harus dibagikan maka harus dilakukan dulu pendataan ulang terhadap orang miskin. Kriteria orang miskin disebutkan oleh harian Kompas beberapa hari yang lalu adalah yang berpenghasilan dibawah 175.000 per bulan. Jika diperkirakan maka pendapatan mereka sehari-hari sekitar 6.000. Pertannyaannya adalah apakah pendapatan ini mungkin mencukupi. Jelas-jelas tidak sebab sekali makan saja sekarang ini sudah 5.000.
Komentar
Keadaan negara kita semakin hari semakin terbelit berbagai masalah yang utamanya dipicu oleh kenaikan BBM. Situasi negara kita ibarat kapal di tengah lautan yang diombang-ambingkan ombak tidak jelas tujuannya kemana. Nahkodanya keras kepala dan tidak mau mendengarkan para awak kapal, dia memaksa menuju arah yang dia sendiri tidak yakin membawa keselamatan. Pemerintah mengambil keputusan tersebut kabarnya untuk menyelamatkan APBN dan sejalan dengan naiknya harga minyak mentah dunia. Sedangkan masyarakat dunia juga sampai kini tidak tahu apa penyebab mengapa harga minya terus naik sementara negara penghasil minyak mengatakan pasokan minyak masih stabil dan tinggi tidak terganggu. Mereka kemudian berpendapat bahwa naiknya harga minyak mentah adalah ulah dari para spekulan yang bermain di bidang perminyakan. Mereka juga menyelediki apakah ada hubungannya dengan Bush yang bersahabat dengan pengelola minyak di Amerika. Harga minyak mentah dunia kini sudah mencapai 135 dolar per barel dimana seminggu sebelumnya masih 125 dolar per barel.
Tidak hanya orang Indonesia yang mengeluh karna dampak BBM tetapi masyarakat dunia juga mengalaminya seperti di Cina diberitakan menaikkan tarif angkutan untuk menyelamatkan keuntungan armada mereka. Tapi pemerintah Indonesia dikabarkan tidak mempunyai kebijakan sendiri untuk menyelamatkan masyarakat Indonesia yang miskin sebab seolah-olah ikut-ikutan menaikkan harga BBM di tanah air tanpa memikirkan dulu dampaknya bagi masyarakat terutama orang miskin. Banyak orang berpendapat bahwa kenaikan BBM akan menambah angka kemiskinan di tanah air.
Ibarat orang sakit maka bangsa kita sedang mengalami komplikasi. Kita tidak tahu lagi apa akar penyakitnya sebab hampir semua bagian sudah sakit. Dan memiliki ketahanan tubuh yang rapuh karna kurangnya kekuatan bangsa seperti sumber daya manusia yang kurang berkualitas dan sumber daya alam yang tidak tidak dikelola dengan baik dan hampir sirna. Tapi kita masih lantang mengatakan bahwa adalah salah satu bangsa yang hebat dan bermartabat. Disini jelas terlihat budaya Indonesia adalah budaya bicara bukan budaya bekerja ibarat tong kosong berbunyi melengking padalah semua orang tahu isinya nol besar.
Seperti demonstrasi yang dilakukan untuk menolak BBM akhirnya menghasilkan permasalahan yang baru yakni kerusakan fasilitas umum akibat bentrok dengan polisi dan penyerangan kampus dan penganiayaan mahasiswa oleh polisi. Sekarang bukan BBM lagi yang dipermasalahkan tetapi kejadian yang patut disayangkan tersebut. Ini berarti demonstrasi akan memperkeruh situasi yang sudah keruh. Tidak satu pun menunjukkan kesadaran atau prihatin terhadap kondisi bangsa dengan berlaku baik dan bijaksana. Semua mau menang sendiri dan mengatakan tindakan merekalah yang paling benar. Polisi membela diri demikian juga mahasiswa, kemudian datang lagi pihak luar mengecam tindakan polisi yang menyerang kampus dan menganiaya mahasiswa tanpa mau mencari bukti-bukti yang benar yang menyebabkan mengapa bisa terjadi seperti itu. semua orang ingin seperti pahlawan, mahasiswa mengatasnamakan penderitaan rakyat, polisi mengatasnamakan ketertiban umum dan pihak luar bertindak sebagai pembina HAM. Salut buat bangsa kita yang konon besar. Apanya? Ketidaksadarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar